BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kita tahu bahwa
kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal, skor hasil belajar para siswa,
berat bayi yang baru lahir, gaji pegawai di suatu perusahaan, hasil jagung
setiap hektar misalnya, nilai datanya bervariasi dari yang satu dengan yang
lain. Karena adanya variasi atau ragam ini untuk sekumpulan data, dalam materi
ukuran simpangan, dispersi dan variasi telah dihitung alat ukurnya, utamanya
varians. Kita lihat juga bahwa varians bersama-sama rata-rata telah banyak
digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai populasi, baik secara deskriptif
maupun secara induktif melalui penaksiran dan pengujian hipotesis mengenai
parameter. Dalam Analisis Variansi, dapat dilihat variasi-variasi yang muncul
karena adanya beberapa perlakuan (treatment) untuk menyimpulkan ada atau tidaknya
perbedaan rataan pada populasi.
Jika untuk menguji perbedaan rata-rata antara 2 kelompok
independen digunakan Uji-t, maka untuk melakukan uji terhadap perbedaan
rata-rata antara 3 kelompok independen atau lebih, kita tidak boleh menggunakan
uji t berulang-ulang. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan
rata-rata hasil antara 3 kelompok intervensi, apakah ada perbedaan rata-rata
berat badan bayi lahir menurut tingkat pendidikan ibu (rendah, menengah, &
tinggi).
Dalam menganalisis data
seperti ini (lebih dari dua kelompok)
sangat tidak dianjurkan menggunakan uji-t. Ada dua kelemahan jika menggunakan
uji-t yaitu pertama: kita harus melakukan pengujian berulang kali sesuai
kombinasi yang mungkin, kedua: bila melakukan uji-t berulang-ulang akan
meningkatkan (inflasi) nilai α, inflasi nilai α sebesar = 1 - (1-α)n.
Untuk mengatasi masalah
tersebut maka uji statistik yang dianjurkan (uji yang tepat)
dalam menganalisis beda lebih dari dua
mean kelompok independen adalah Uji ANOVA atau
uji-F artinya akan meningkatkan peluang
mendapatkan hasil yang keliru.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian
ANOVA
2. ANOVA
satu jalur
3. ANOVA
dua jalur
1.3 Tujuan
Pembahasan
1. Untuk memahami pengertian ANOVA
2. Untuk memahami ANOVA satu jalur
3. Untuk memahami ANOVA dua jalur
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
ANOVA
Analisis varians
(analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis
statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur
Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan
pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai
dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh
Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians
dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation,
khususnya di bidang genetika terapan).
Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis
multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok
data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam
kategori statistik parametrik. Sebagai alat statistika parametrik, maka untuk
dapat menggunakan rumus ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi
meliputi normalitas, heterokedastisitas dan random sampling.
Analisis varian dapat dilakukan untuk menganalisis data yang
berasal dari berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis varian banyak
dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak melibatkan pengujian
komparatif yaitu menguji variabel terikat dengan cara membandingkannya pada
kelompok-kelompok sampel independen yang diamati. Analisis varian saat ini
banyak digunakan dalam penelitian survey dan penelitian eksperimen. Secara
umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis
nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh (among
samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within
samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan
memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean).
Supaya sahih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis
varians menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam
perancangan percobaan:
1. Data berdistibusi normal, karena
pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
2. Varians atau ragamnya homogen,
dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate)
untuk varians dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling bebas,
yang harus dapat diatur dengan perancangan percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya
bersifat aditif (saling menjumlah).
Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat
dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu,
analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi.
Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen
laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.
Untuk membandingkan
data hasil penelitian yang diperoleh dari 2 kelompok sampel dapat dilakukan uji
student “t” test, baik untuk sampel yang berkorelasi maupun independen. Apabila
kita memiliki banyak kelompok sampel, sedangkan kita berkeinginan untuk membandingkan
data dari seluruh kelompok tersebut tentu kurang efisien bila kita melakukan
uji “t” tersebut karena kita harus melakukan uji t untuk tiap 2 kelompok
sampel. Sebagai contoh apabila kita memiliki kelompok sampel
A, B dan C maka kita harus melakukan penghitungan dengan uji “t” antara
kelompok A dan B, lalu antara kelompok A dan C serta yang terakhir antara
kelompok B dan C. Jadi praktis kita harus melakukan 3 kali uji t.
Berdasarkan hal
tersebut akhirnya para ahli statistik mencari uji alternatif yang bisa
digunakan untuk membandingkan beberapa kelompok sampel dengan satu kali
pengujian saja. Uji Anova merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi hal
tersebut. Uji Anova sering pula disebut uji F. Uji Anova ini merupakan salah
satu uji statistik parametrik. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam
melakukan uji Anova adalah sebagai berikut:
a. Sampel
diambil secara acak dari masing-masing populasi.
b. Jika
sampel mendapat perlakuan yang berbeda, maka penetapan jenis perlakuan
dilakukan dengan cara randomisasi.
c. Populasi-populasi
asal sampel mempunyai distribusi normal.
d. Setiap
populasi mempunyai varian sama.
e. Data
yang diambil dalam skala data ratio atau interval.
Pada dasarnya ANOVA dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu:
1.
Beberapa
kelompok yang dihadapi merupakan pembagian dari satu independen variabel
(variabel bebas). Kondisi ini yang sering disebut dengan single factor experiment (analisis varians satu arah), yang akan
dibahas pada makalah ini.
2.
Beberapa
kelompok yang dihadapi merupakan pembagian dari beberapa independen (variabel
bebas). Kondisi ini yang sering disebut dengan two way factor experiment (analisis varians dua arah) One way ANOVA
digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata k sampel, bila pada setiap sampel
itu hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan two way Anova digunakan untuk
menguji hipotesis rata-rata k sampel, bila setiap sampel terdiri atas lebih
dari satu kategori.
2.2
Anova
Satu Jalur (One Way Anova)
Analisis
varians satu jalur merupakan teknik statistika parametrik yang digunakan untuk
pengujian perbedaan beberapa kelompok rata-rata, di mana hanya terdapat satu
variabel bebas atau independen yang dibagi dalam beberapa kelompok dan satu
variabel terikat atau dependen. Dalam teknik Anova satu jalur biasanya
digunakan dalam penelitian eksperimen atau pun Ex-Post-Facto.
Asumsi yang digunakan adalah :
ü Sampel
diambil dari distribusi normal, sehingga sampel juga berdistribusi normal.
Kenormalan ini dapat diatasi dengan memperbesar jumlah sampel.
ü Masing-masing
kelompok mempunyai variabel yang sama.
ü Sampel
diambil secara acak.
Hipotesis dalam ANOVA
akan membandingkan rata-rata dari beberapa populasi yang diwakili oleh beberapa
kelompok sampel secara bersama, sehingga hipotesis matematikanya adalah :
H0
: µ1 = µ2 … = µk
o Seluruh mean populasi adalah sama
o Tak ada efek treatment (tak ada keragaman mean dalam
grup)
H1
: tidak seluruh mean populasi adalah
sama
o
Minimal ada 1
mean populasi yang berbeda
o
Terdapat sebuah
efek treatment
o
Tidak seluruh
mean populasi berbeda (beberapa pasang mungkin sama)
A.
Langkah-langkah Anova
satu jalur
Langkah-langkah
uji anova untuk satu jalur meliputi:
1.)
Sebelum anova
dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan
variannya homogen
2.)
Buatlah
hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk kalimat
3.)
Buatlah
hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk statisitk
4.)
Buatlah daftar
statistik induk
5.)
Hitunglak jumlah
kuadrat antar grup (JKA) dengan rumus :

6.)
Hitunglah
derajat bebas antar grup dengan rumus dbA = A-1
7.)
Hitunglah
Kuadrat Rerata Antar group (KR ) dengan rumus :

8.)
Hitunglah jumlah
Kuadrat Dalam antar group ( JKD) dengan rumus :

9.)
Hitunglah
derajat bebas dalam grup dengan rumus : dbD = N-A
10.)
Hitunglah Kadrat
rerata Dalam group (KRD ) dengan rumus :

11.)
Carilah Fhitung
dengan rumus :

12.)
Tentukan taraf
signifikannya , misalnya α = 0,05 atau α = 0,01
13.)
Cari Ftabel
dengan rumus Ftabel = F(1-α) (dbA,dbD)
14.)
Buatlah tabel
ringkasan Anova
Tabel
Ringkasan
Anova Satu Jalur
Sumber
Varian ( SV)
|
Jumlah
Kuadrat (JK)
|
Derajat
bebas
(
db)
|
Kuadrat
Rerata
(
KR)
|
Fhitung
|
Taraf
signifikan (α)
|
Antar
Group (A)
|
![]() |
A-1
|
![]() |
![]() |
![]() |
Dalam
Group ( D)
|
![]() |
N-A
|
![]() |
-
|
-
|
Total
|
![]() |
N-1
|
|
-
|
-
|
15) Tentukanlah
kriteria pengujian : Jia Fhitung ≥ F tabel maka tolak H0 berarti signifikan
dan konsultasikan antara Fhitung dengan Ftabel kemudian bandingkan
16) Buatlah
kesimpulan
B.
Contoh Soal dan Pembahasan
Seorang ingin mengetahui perbedaan
prestasi belajar untuk mata kuliah dasar-dasar statistika antara mahassiswa
tugas belajar, izin belajarn dan umum.
Data diambil dari nilai UTS sebagai
berikut :
Tugas belajar (
) = 6 8 5 7 7 6 6 8 7 6 7 = 11 orang

Izin belajar (
) = 5 6 6 7 5 5 5 6 5 6 8 7 = 12 orang

Umum (
) = 6 9 8 7 8 9 6 6 9 8 6 8 = 12 orang

Buktikan apakah ada perbedaan atau
tidak?
LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB :
1. Diasumsikan
bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2. Hipotesis
(
dan
) dalam bentuk
kalimat.




3. Hipotesis
(
dan
) dalam bentuk
statistic










4. Daftar
statistik induk
NILAI UTS
|
|||
NO
|
![]() |
![]() |
![]() |
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
6
8
5
7
7
6
6
8
7
6
7
-
|
5
6
6
7
5
5
5
6
5
6
8
7
|
6
9
8
7
8
9
6
6
9
8
6
8
|
STATISTIK
|
|
|
|
TOTAL(T)
|
![]() |
11
|
12
|
12
|
N=35
|
∑
![]() |
73
|
71
|
90
|
234
|
∑
![]() |
943
|
431
|
692
|
1616
|
![]() |
6,64
|
5,92
|
7,5
|
6,69
|
![]() |
484,45
|
420,08
|
675
|
1564,46
|
Varians (
![]() |
0,85
|
0,99
|
1,55
|
1,33
|
5.
Menghitung
jumlah kuadrat antar group (
) dengan rumus :






6. Hitunglah
derajat bebas antar group dengan rumus :

7. Hitunglah
kudrat rerata antar group (
) dengan rumus :



8. Hitunglah
jumlah kuadrat dalam antar group (
) dengan rumus :




9. Hitunglah
derajat bebas dalam group dengan rumus :

10. Hitunglah
kuadrat rerata dalam antar group (
) dengan rumus :



11. Carilah
dengan rumus :


12. Tentukan taraf signifikansinya,
misalnya α = 0,05
13. Cari
dengan rumus :





Cara mencari : Nilai
dan arti angka


0,95 =
Taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5%.
Angka 2 =
pembilang atau hasil dari 

Angka 32 =
penyebut atau hasil dari 

Apabila angka 2 dicari ke kanan dan
angka 32 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai
. Untuk taraf signifikansi 5% dipilih pada bagian
atas dan 1% dipilih pada bagian bawah.

14. Buat
Tabel Ringkasan Anova
TABEL
RINGKASAN ANOVA SATU
JALUR
Sumber
Varian
(SV)
|
Jumlah
Kuadrat
(JK)
|
Derajat
bebas
(db)
|
Kuadrat
Rerata
(KR)
|
![]() |
Taraf
Signifikan
(
![]() |
Antar
group
(A)
|
15,07
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() ![]() |
Dalam
group
(D)
|
![]() |
![]() |
![]() |
-
|
-
|
Total
|
![]() |
![]() |
-
|
-
|
-
|
15. Tentukan
kriteria pengujian : jika
≥
,
maka tolak
berarti
signifan.



Setelah konsultasikan dengan tabel F
kemudian bandingkan antara
dengan
,ternyata :
>
atau 6,61 > 3,30 maka
tolak
berarti
signifan.





16. Kesimpulan


2.3
Anova Dua Jalur (Two Ways Anova)
Analisis
varian 2 arah yaitu suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi
komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman dengan menggunakan
One-Way ANOVA dengan dua perlakuan.
Analisis varians
dua arah terbagi atas dua jenis, yaitu:
a)
Analisis dua
arah tanpa interaksi
b)
Analisis dua
arah dengan interaksi
a.
Analisis dua arah tanpa interaksi
Analisis
varians dua arah merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih
dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara dua faktor tersesbut
ditiadakan.
Langkah-langkah
analisis varians dua arah, sebagai berikut:
1.
Menentukan
formulasi hipootesis
a)
: α1=α2 =…=αr=0


b)
: β1=β2 =…=βr=0


2. Menentukan
taraf nyata
Taraf nyata dan F tabel ditentukan dengan
pembilang dan penyebut masing-masing:
a) Untuk
baris: v1 = b – 1 dan v2 = (k – 1)(b – 1)
b) Untuk
kolom: v1 = k – 1 dan v2 = (k – 1)(b – 1)
3.
Menentukan
kriteria pengujian
a)
diterima apabila 




b)
diterima apabila 




4.
Membuat analisis
varians dalam bentuk tabel ANAVA
Sumber Keragaman
|
Jumlah Kuadrat
|
Derajat Bebas
|
Kuadrat Tengah
|
f hitung
|
Nilai Tengah Baris
Nilai Tengah Kolom
Error
|
JKB
JKK
JKE
|
b - 1
k - 1
(k– 1)( b – 1)
|
![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() |
Total
|
JKT
|
kb - 1
|
|
|
Rumus hitung jumlah kuadrat
JKT = 

JKB = 

JKK = 

JKG = JKT –JKB- JKK
5. Membuat
kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima
atau tidak dengan membandingkan antara langkah keempat dengan kriteria
pengujian pada langkah ketiga
Contoh soal:
Berikut ini adalah data
nilai siswa SMA N 1 palembang kelas X dalam menjawab soal matematika.
Tabel data nilai siswa
SMA N 1 Palembang kelas X dalam menjawab soal matematika.
Skor
nilai
|
X.A
|
X.B
|
X.C
|
X.D
|
Total
|
0-40
41-75
76-100
|
4
9
6
|
6
8
7
|
7
10
6
|
8
7
5
|
25
34
24
|
Total
|
19
|
21
|
23
|
20
|
83
|
Dengan taraf nyata 5%,
ujilah apakah rata-rata nilai siswa sama untuk :
a. Skor
nilai yang diberikan,
b. siswa
yang mendapat skor tersebut !
penyelesaian :
1. Menemukan
formulasi hipotesis
a.
Ho : 

H1 : sekurang-kurangnya
satu αi ≠ 0
b.
Ho : 

H1 :
sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
2. Taraf
nyata (α) dengan nilai F tabel:
α
= 5% = 0,05
a.
Untuk baris : v1
= 3-1 = 2 dan v2 = (2)(3) = 6, F0,05(2;6) = 5,14
b.
Untuk kolom : v1
= 4-1 = 3 dan v2 = (2)(3) = 6, F0,05(3;6) = 4,76
3. Kriteria
pengujian
a.
Ho diterima
apabila F0 ≤ 5,14
Ho ditolak apabila F0 > 5,14
b.
Ho diterima
apabila F0 ≤ 4,76
Ho ditolak apabila F0 >
4,76
4. Analisis
varians
JKT
= 42 + 92 + . . . + 52 –
= 30,92

JKB
= 

JKK
= 

JKE
= 30,29 – 15,17 – 2,92 = 12,83
Sumber
varians
|
Jumlah
kuadrat
|
Derajat
kebebasan
|
Rata-rata
kuadrat
|
Fo
|
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
Error
|
15,17
2,92
12,83
|
2
3
6
|
7,59
0,97
2,14
|
f1
= 3,55
f2
= 0,45
|
Total
|
30,92
|
11
|
|
|
5. Kesimpulan
a.
Karena Fo = 3,55
< F0,05(2;6) = 5,14, maka Ho diterima. Jadi, rata-rata nilai
siswa sama untuk skor nilai yang diberikan
b.
Karena Fo = 0,45
< F0,05(3;6) = 4,76, maka Ho diterima. Jadi, rata-rata nilai
siswa sama untuk keempat kelas X sekolah tersebut.
b.
Analisis dua arah dengan interaksi
Analisis dua arah dengan interaksi merupakan pengujian
beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh
interaksi antara kedua faktor tersebut diperhitungkan.
Langkah-langkah
pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi ialah sebagai berikut :
1.
Menentukan
formulasi hipotesis
a.
Ho : 

H1 :
sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b.
Ho : 

H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
c.
Ho : (αβ)11
= (αβ)12 = (αβ)13 = . . .= (αβ)bk = 0
H1 :
sekurang-kurangnya satu (αβ)bk ≠ 0
2.
Menentukan taraf
nyata (α) dan F tabel
Taraf
nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan penyebut
masing-masing :
a.
Untuk baris : v1
= b-1 dan v2 = kb(n-1),
b.
Untuk kolom : v1 = k-1 dan v2
= kb(n-1)
c.
Untuk interaksi
: v1 = (k-1)(b-1) dan v2 = kb(n-1)
3.
Menentukan
kriteria pengujian
a.
Untuk baris :
Ho diterima
apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak
apabila F0 > Fα(v1;v2)
b.
Untuk kolom :
Ho diterima
apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak
apabila F0 > Fα(v1;v2)
c.
Untuk interaksi
:
Ho diterima
apabila F0 ≤ Fα(v1;v2)
Ho ditolak
apabila F0 > Fα(v1;v2)
4.
Membuat analisis
varians dalam bentuk tabel ANOVA
Sumber
varians
|
Jumlah
kuadrat
|
Derajat
bebas
|
Rata-rata
kuadrat
|
Fo
|
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
Interaksi
Error
|
JKB
JKK
JKI
JKE
|
b-1
k-1
(b-1)(k-1)
bk(n-1)
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() |
Total
|
JKT
|
bkn-1
|
|
|




JKE
= JKT – JKB – JKK – JKI
b
= baris, k = kolom, n = ulangan percobaan
5.
Membuat
kesimpulan
Menyimpulkan
Ho diterima attau ditolak, dengan membandingkan antara langkah ke-4 dengan
kriteria pengujian pada langkah ke-3.
Contoh
soal:
Berikut ini adalah sekolah Lanjutan yang terdiri dari 3
universitas ternama yaitu UNPAD, UNSRI dan UGM
terhadap keempat fakultas dari masing-masing unversitas.
Observasi yang dilakukan oleh Departemen Kementrian
Pendidikan menghasilkan
data sebagai berikut;
PTN
|
Fakultas
|
|||
F. kedokteran
|
FKIP
|
F. Teknik
|
F.Hukum
|
|
UNPAD
|
60
58
|
59
62
|
70
63
|
55
61
|
UNSRI
|
75
71
|
61
54
|
68
73
|
70
69
|
UGM
|
57
41
|
58
61
|
53
59
|
62
53
|
Dengan taraf nyata 1%, ujilah hipotesis berikut ini?
a. Tidak
ada beda data rata-rata untuk ketiga universitas?.
b. Tidak
ada beda data rata-rata untuk keempat fakultas tersebut?.
c. Tidak
ada interaksi antara universitas dengan Fakultas yang ada di Universutas
tersebut?
Penyelesaian :
b = 3 k = 4 n
= 2
1. Menentukan
formulasi hipotesis
a.
Ho : 

H1 :
sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b.
Ho : 

H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
c.
Ho : (αβ)11
= (αβ)12 = (αβ)13 = . . .= (αβ)34 = 0
H1 :
sekurang-kurangnya satu (αβ)ij ≠ 0
2. Menentukan
taraf nyata (α) dan F tabel
α
= 1% = 0,01
a.
Untuk baris : v1
= 2 dan v2 = 3.4.(1) = 12, F0,01(2;12) = 6,93
b.
Untuk kolom : v1
= 3 dan v2 = 3.4.(1) = 12 , F0,01(3;12) = 5,95
c.
Untuk interaksi
: v1 = 6 dan v2 = 3.4.(1) = 12, F0,01(6;12) =
4,82
3. Menentukan
kriteria pengujian
a.
Ho diterima
apabila F0 ≤ 6,93
Ho ditolak
apabila F0 > 6,93
b.
Ho diterima apabila
F0 ≤ 5,95
Ho ditolak
apabila F0 > 5,95
c.
Ho diterima
apabila F0 ≤ 4,82
Ho ditolak
apabila F0 > 4,82
4. Analisis
Varians :
|
V1
|
V2
|
V3
|
V4
|
Total
|
P1
P2
P3
|
118
146
98
|
121
115
119
|
133
141
112
|
116
139
115
|
488
541
444
|
Total
|
362
|
355
|
386
|
370
|
1.473
|




JKE = 1.373,6 – 589,7 – 88,8 – 409,6
= 285,5
Sumber
varians
|
Jumlah
kuadrat
|
Derajat
bebas
|
Rata-rata
kuadrat
|
Fo
|
Rata-rata
baris
Rata-rata
kolom
Interaksi
Error
|
589,7
88,8
409,6
285,5
|
2
3
6
12
|
![]()
29,6
68,3
23,8
|
![]() ![]() ![]() |
Total
|
1.373,6
|
23
|
|
|
5. Kesimpulan
a.
Karena F0
= 12,4 > F0,01(2;12) = 6,93, maka Ho ditolak. Jadi, ada perbedaan
data rata-rata ketiga universitas.
b.
Karena F0
= 1,24 < F0,01(3;12) = 5,95, maka Ho diterima. Jadi, tidak ada
perbedaan data rata-rata untuk keempat
fakultas tersebut
c.
Karena F0
= 2,78 < F0,01(6;12) = 4,82, maka Ho diterima. Jadi, tidak ada
interaksi antara universitas dengan fakultas yang ada di masing-masing
universitas tersebut.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Analisis
varian satu arah adalah metoda analisis statis yang bersifat satu arah untuk
menguji apakah dua populasi atau lebih yang independen dan melihat perbandingan
lebih dari dua kelompok data.
Langkah uji anava satu
arah yaitu: asumsikan bahwa data dipilih secara
random,berdistribusi normal, dan variannya homogeny, buatlah hipotesis (
dan
) dalam bentuk
kalimat, buatlah hipotesis (
dan
)dalam bentuk
statistic, buatlah daftar statistik induk, hitunglah jumlah kuadrat antar group
(
), hitunglah derajat
bebas antar group, hitunglah kudrat rerata antar group (
),hitunglah
jumlah kuadrat dalam antar group (
),hitunglah
derajat bebas dalam group, hitunglah kuadrat rerata dalam antar group (
) ,Carilah
dengan rumus :
, tentukan taraf signifikansinya, misalnya α = 0,05 atau α =
0,01, cari
dengan rumus :
,buat Tabel Ringkasan
Anova, Tentukan kriteria pengujian : jika
≥
, maka tolak
berarti signifikan dan konsultasikan antara
dengan
kemudian bandingkan, dan buat kesimpulan.

















Analisis
varian 2 arah yaitu suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi
komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman dengan menggunakan
One-Way ANOVA dengan dua perlakuan.
Analisis varians
dua arah terbagi atas dua jenis, yaitu:
a)
Analisis dua
arah tanpa interaksi
b)
Analisis dua
arah dengan interaksi
DAFTAR PUSTAKA
Al Husin,
Syahri.2003. Statistika Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu
Furqon.2009. Statistika
Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. Bandung : Alfabeta
Hasan,
Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik
2 (Statistik Infrensial). Jakarta: Bumi Aksara.
Mankuatmodjo,
Soegyarto. 2004. Statistika Lanjutan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Riduwan .2008. Dasar-dasar
Statistika. Bandung: Alfabeta
Sarwoko. 2007. Statistika Inferensi.
Yogyakarta : Andi
Sudjana.
1996. Metoda Statistika. Bandung :
Tarsito Bandung
Usman,Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara
gambar tidak terlihat
ReplyDeletegambar bos?
ReplyDelete