Search This Blog

Wednesday, April 16, 2014

Ciri Beberapa Suku Tumbuhan

Pendahuluan
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang paling penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya. Tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri menjadikannya produsen bagi makhluk hidup lain. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan juga menjadi salah satu bahan dasar obat-obatan. Baik obat-obatan tradisional maupun modern. Mengetahui itu, para peneliti berlomba membuat penelitian tentang manfaat dan khasiat suatu tumbuhan untuk kesehatan manusia dan hewan. Sehingga, sekarang ini banyak dijumpai tumbuhan yang berkhasiat luar biasa dan lebih aman untuk dikomsumsi bagi pengidap suatu penyakit. Selain menyembuhkan, tumbuhan juga tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
            Penemuan ini sangat memnguntungkan bagi manusia terutama. Karena mereka tidak perlu membeli obat buatan pabrik yang lebih mahal dengan efek samping yang berbahaya. Hanya cukup menanam tumbuhan obat tersebut disekitar tempat tinggal lalu membuat ramuannya.
            Masing-masing tumbuhan memiliki kandungan kimia yang berbeda yang membuatnya memiliki khasiat yang berbeda pula. Disini akan dijelaskan khasiat dari beberapa suku tumbuhan. Hal ini bertujuan untuk menambah sedikit informasi tentang tanaman obat yang ada di Indonesia khususnya di sekitar tempat tinggal kita.
Hasil dan Pembahasan

1.     Bunga pukul Delapan ( Turnera ulmifolia )

Gambar tanaman Turnera ulmifolia
MORFOLOGI :
1.     Kuncup Turnera ulmifolia                       
Kuncup bunga pada Turnera umlifolia atau  bunga pukul delapan tumbuh pada ketiak daun , dan memiliki 2 buah daun pelindung yang berbentuk lancet.

1.     Bunga Turneria ulmifolia 
Bunga dari Turnera umlifolia atau lidah kucing merupakan bunga tunggal berkelamin ganda ; memiliki 5 helai mahkota bunga yang lepas ,  berbentuk bulat telur terbalik ;  berwarna kuning cerah.
1.     Benang sari dan putik Turnera umlifolia
Benang sari berjumlah 5 buah sedangkan tangkai putik sebanyak 3 buah yang berbentuk seperti sikat
1.     Daun Turnera umlifolia
Daun dari Turnera ulifolia merupakan daun tunggal ;   berbentuk lancet ; tepi daun bergerigi kasar ; pertulangan daun menyirip  ; daun tumbuh di bagian ujung tumbuhan ; pangkal daun meninggalkan bekas yang disebut “Knoplike”                       
1.     Batang Turnera umlifolia
Bunga pukul delapan atau Turnera ulmifolia  memiliki akar pena, yang perakarannya sangat kuat dan panjang. Batang yang sudah tua berwarna coklat, keras, dan berkayu.
1.     Buah Turneria ulmifolia
Buah dari Turnera ulmifolia berupa buah buni ;  berbentuk bulat,  berkatup 3 dengan kulit buah yang tebal. Buah terlindung oleh dua buah daun pelindung. Buah tumbuh pada pangkal daun.
1.     Kulit buah Buah Turneria ulmifolia yang mulai pecah
Buah yang sudah tua, kulitnya akan pecah terbelah menjadi 3 helaian sehingga biji akan tersebar keluar.
1.     Biji Turneria ulmifolia
Biji berwarna putih tulang, berukuran kecil , berbentuk panjang , dan pipih.
CIRI-CIRI KHUSUS :
Turnera ulmifolia atau Bunga pukul delapan, yang memiliki nama daerah lidah kucing adalah family Turneraceae yang berasal dari Meksiko dan Hindia barat . Sekarang  bunga ini sudah menyebar keseluruh dunia, di Indonesia Bunga pukul delapan  banyak dijumpai di daerah Jawa, Sumatra, Madura dan Kalimantan. Bunga pukul delapan atau Turnera ulmifolia merupakan tanaman yang umumnya tumbuh liar di  tanah yang terlantar, di ladang, di tanah pemakaman, dan di daerah berpasir  yang kering dan banyak mendapatkan cahaya matahari.  
Bunga pukul delapan atau Turnera ulmifolia  merupakan herbal tegak berkayu yang tingginya ± 30 – 150 cm,  umumnya bunga mekar pada ± pukul 05.00  pagi hingga pukul 12.00 siang . Turnera ulmifolia memiliki nama umum  Indian holly, Sage rose, Holly rose.
TAKSONOMI :
Kingdom         : Plantae
Divisio            : Spermatophyta
Kelas               : Angiospermae
Ordo               : Malphigiales
Famili              :  Turneraceae
Genus             :  Turnera
Spesies           :  Turnera ulmifolia
Synonim         : Turnera angustifolia Mill. ; Turnera subulata J.E.Smith.  
KANDUNGAN KIMIA :
Zat yang terkandung didalam Turnera ulmifolia  yaitu Saponin, Polifenol, dan Flavonoid
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam.  Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal.Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan.Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu. Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya.Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.
Flavonoid banyak terdapat dalam tumbuhan hijau (kecuali alga), khususnya tumbuhan berpembuluh. Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah buni dan biji. Kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi flavonoid. Flavonoid merupakan turunan fenol yang memiliki struktur dasar fenilbenzopiron (tokoferol), dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis. Substitusi gugus kimia pada flavonoid umum- nya berupa hidroksilasi, metoksilasi, metilasi dan glikosilasi. Klasifikasi flavonoid sangat beragam, di antaranya ada yang mengklasifikasikan flavonoid menjadi flavon, flavonon, isoflavon, flavanol, flavanon, antosianin, dan kalkon. Lebih dari 6467 senyawa flavonoid telah diidentifikasi dan jumlahnya terus meningkat. Kebanyakan flavonoid berbentuk monomer, tetapi terdapat pula bentuk dimer (biflavonoid), trimer, tetramer, dan polimer.
Flavonoid mampu bertindak sebagai antioksidan dan berfungsi menetralisir radikal bebas dan dengan demikian meminimalkan efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.  Flavonoid sebagai antioksidan membantu menetralisir dan menstabilkan radikal bebas sehingga tidak lagi merusak sel-sel dan jaringan sehat. Pada gilirannya, flavonoid memberikan perlindungan terhadap sejumlah penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, diabetes, tumor, dll. Flavonoid juga membantu mencegah aterosklerosis atau penyakit yang ditandai dengan pengendapan lemak dalam dinding arteri. Deposisi tersebut mempersempit arteri dan dengan demikian menghambat aliran darah ke organ-organ vital tubuh seperti jantung dan otak. Flavonoid juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi, sifat anti-alergi, dan anti-virus.Antioksidan ini dapat menurunkan risiko arthritis, osteoporosis, alergi dan penyakit virus yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, virus parainfluenza, dan adenovirus. Flavonoid mampu menekan penggumpalan trombosit yang berhubungan dengan penyakit seperti aterosklerosis dan pembentukan trombosit akut thrombus. Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa flavonoid seperti quercetin dan epicatechin memiliki efek antidiare. Flavonoid diyakini pula mampu meningkatkan respon kekebalan alami tubuh untuk melawan penyebab alergi dan juga karsinogen. Flavonoid, juga dikenal sebagai bioflavonoid adalah kelas phytochemical yang hanya bisa disintesis oleh tanaman.
Antioksidan alami terdapat dalam bagian daun, buah, akar, batang dan biji dari tumbuh-tumbuhan obat. Bagian tersebut umumnya mengandung senyawa fenol dan polifenol. Polifenol dan turunannya telah lama dikenal memiliki aktivitas antibakteri, antimelanogenesis, antioksidan dan antimutagen. Sebagai antioksidan polifenol berperan sebagai penangkap radikal bebas penyebab peroksidasi lipid yang dapat menimbulkan kerusakan pada bahan makanan, selain itu senyawa antioksidan berfungsi mencegah kerusakan sel dan DNA akibat adanya senyawa radikal bebas.
Senyawa flavonoid yang merupakan salah satu golongan dari polifenol sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masih digunakan secara terbatas. Hal ini dikarenakan senyawa flavonoid tidak stabil terhadap perubahan pengaruh oksidasi, cahaya, dan perubahan kimia, sehingga apabila teroksidasi strukturnya akan berubah dan fungsinya sebagai bahan aktif akan menurun bahkan hilang dan kelarutannya rendah. Kestabilan dan kelarutan dapat ditingkatkan dengan cara mengubah senyawa flavonoid menjadi bentuk glikosida melalui reaksi kimia maupun enzimatik dengan bantuan enzim transferase. Senyawa-senyawa flavanoid yang umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Bahkan, berdasarkan penelitian di Jepang, ditemukan molekul isoflavon di dalam tempe. Oleh karena molekul isoflavon bersifat antioksidan maka tempe merupakan sumber pangan yang baik untuk menjaga kesehatan, selain kandungan gizinya tinggi.
KHASIAT :
Di Brazil, tumbuhan ini dikenal dengan nama Chanana, dimana teh  Chanana seringkali dimanfaatkan sebagai obat Ulcus duodenum maupun ulkus lambung karena kandungan flavonoidnya. Akarnya bisa dimanfaatkan sebagai obat rematik dan bengkak pada sendi. Turnera umlifolia juga berpotensi sebagai antibiotika, terutama terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
CARA PENGGUNAAN :
Penggunaan sebagai obat adalah dengan  cara merebus daun atau akarnya ±15gram , kemudian air rebusannya diminum. Sedangkan untuk obat luar, akar atau daun dipipis terlebih dahulu, lalu pipisan tersebut dibalurkan pada bagian yang sakit / bengkak.
1.     Bunga Tasbih (Canna indica Linn)
Gambar Canna indica Linn
MORFOLOGI :
Perdu seperti palem dioecious batang subterranean, berantena, pachicaul, batang berbentuk silinder, dengan daun yang sedikit sampai banyak dan dasar daun persistent.

Daun
Seperti burung tersusun secara spiral diselingi dengan cataphylls. Daun muda bawah seringkali mengurangi duri. Daun muda sederhana atau dikotom, dilengkapi dengan garis-garis halus yang sejajar dan midrib tidak nyata, daun muda tersisip dekat dengan tepi,  rhachis terhadap sisi adaxial, mempunyai perbedaan warna utama kelenjar, stomata hanya terdapat pada bagian bawah permukaan atau terdapat pada semua permukaan, sel epidermis melintang sepanjang axes daun muda. Daun dewasa, ketika mudanya bercabang atau rambut berwarna transparan. 
Bunga           
Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga berbentuk tandan (racemus), bung muncul pada ujungbatang. Termasuk bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri dari benang sari 4 steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota bungadisebut stamenidium. Putik berbentuk pipih, letak ovarium inferum, yang terdiri dari 3 carpellum, 3 loculus, 3 ovulum. Letak ovarium axilaris. Terdapat perhiasan bunga berupa corolla 3 petal lepas, calyx 3 sepal lepas.
Akar
Sistem perakarnnya serabut (adix adventicia), dengan akar    rimpang (rhizoma)
Batang
Memiliki percabangan monopodial. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batang rata (laevis), batang berdaging, muncul dari rimpang. Batang mempunyai nodus, internodus, batang berwarna hijau.


Microsphorophylls
Bentuk spiral, buah jantan bertangkai dan terdiri dari sterile apex sederhana, seringkali menghasilkan duri. Setiap microsporophyll membawa banyak sporangia (kantung tepungsari) pada permukaan abaxial. Tepung sari cymbiform, monosulcate. 
Megasporophylls
Berbentuk spiral, buah betina bertangkai, sporophylls sederhana, muncul peltate dengan dilated apex sederhana atau lamina yang seringkali menghasilkan duri. Terdiri dari dua atau tiga sel telur, tidak bertangkai, orthotropous, tersisip pada bagian dalam permukaan (axis-facing) dari ketebalan lamina dan mengarah kedalam (terbalik). 
Biji
Subglobular sampai berbentuk panjang atau ellipsoidal, dengan selaput berwarna merah atau ada beberapa yang berwarna kuning, orange atau coklat diluar sarcotesta. Endosperm haploid, berasal dari gametofit betina Embryo dengan dua cotyledons biasanya menyatu pada bagian ujung dan sangat panjang, memebelit seperti spiral. Biji radiospermic, bertunas cryptocotular. 
Buah
Buah berupa buah kotak, berbentuk bulat telur dan pada bagian luar terdapat duri duri lunak. Bijinya 3-5 buah dan berbentuk bulat.
CIRI-CIRI KHUSUS :
Bunga tasbih (canna indica linn) yang biasa dikenal di Jawa Barat sebagai Ganyol Leuweung serta dalam Bahasa Melayunya Gany Hutan dapat tumbuh 1000 dpl ini memiliki rimpang layaknya umbi, daun besar, warna bunga cerah (merah, kuning), bijinya bulat layaknya buah tasbih.
Bunga Tasbih adalah sejenis tanaman berperdu, tingginya lebih kurang 2 meter. Bunga Tasbih mempunyai pelbagai jenis, antaranya ialah Canna Indica, Canna Generalis dan Canna Endulis. Untuk tujuan perubatan biasanya dari jenis Canna Indica Linn dicari. Bunga Tasbih besar dan keluar di hujung pucuk. Bunganya ada bermacam-macam jenis warna. Ada yang berwarna merah, kuning dan jingga.
Tumbuhan ini merupakan terna besar, tahunan dengan tinggi mencapai 2 m. Tumbuhan ini memiliki rimpang yang tebal seperti umbi. Memiliki daun besar dan lebar, menyirip jelas warna hijau (ada juga yang berwarna tengguli). Bunganya besar dengan warna-warna cerah (merah dan kuning). Buahnya berupa buah kendaga, berbiji banyak dan berbentuk bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, dan juga dapat tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan samapi ketinggian ±1.000 m dari permukaan laut.
TAKSONOMI :
Kingdom         : Plantae
Subkingdom   : Tracheobionta
Superdivisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subkelas         : Commelinidae
Ordo               : Zingiberales
Famili              : Cannaceae
Genus             : Canna
Spesies           : Canna indica L.
NAMA LAIN :
1.      hosbe (Batak)
2.      ganyong hutan (Melayu)
3.      ganyong wana, g. alas, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (Sunda)
4.      kembang gedang, puspa midra, p. nyidra (Jawa)
5.      tasbhi (Madura)
6.      milu-milu (Bali)
7.      kela, kontas, tuis im tasic, totombe, wuro (Minahasa)
8.      bunga tasebe (Makasar & Bugis)
9.      tasupe (Ternate)
KANDUNGAN KIMIA :
Kandungan kimia yang terdapat di bunga tasbih antara lain enam substansi phenol, dua terpene, empat coumarin, pati, glukose, lema alkaloid dan getah. Bagian  yang dapat dimafaatkan adalah rimpang, daun, bunga dalan keadaan segar maupun kering.
Phenol merupakan salah satu komponen kimia tumbuhan yang memiliki manfaat sangat besar baik bagi tumbuhan itu sendiri maupun bagi manusia. Senyawa phenol memiliki ciri cincin aromatic dan adanya satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa phenol lebih cenderung larut dalam air, karena senyawa ini biasanya berikatan dengan gula. Senyawa phenol mencakup beberapa golongan senyawa bahan alam. Mulai dari flavanoid, phenil propanoid, kuinon phenolik, lignin, melanin, dan tannin merupakan golongan senyawa phenol
KHASIAT :
  1. Penurun panas, menurunkan tekanan darah tinggi, chronic dysentery, haid terlalu banyak, keputihan, sakit kuning dan batuk darah.
  2. Pemakaian luar : luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris)
CARA PEMAKAIAN
Diperlukan akar/rimpang : 15-30 gr yang kering atau 30-60 gr yang basah dan 10-15 gr bunganya untuk pengobatan seperti :
    1. Sakit kuning : Rebus akar tasbih 60-120 gr dengan (dosis maks. 250 gr) dengan air secukupnya, rebus hingga masak dan diminum sehari 2 kali selama 20 hari dan maks. 47 hari.
    2. Menghentikan pendarahan : 10-15 gr bunga tasbih direbus dengan air secukupnya dan minum.
    3. Keputihan : 15-30 gr akar tasbih + ketan + daging ayam. Masak dengan cara di tim dan dimakan.

1.     Daun Bangun-bangun ( Coleus amboinicus Lour )
Gambar Coleus amboinicus Lour
MORFOLOGI :
CIRI-CIRI KHUSUS :
Bangun-bangun (COLEUS AMBOINICUS) merupakan suatu tumbuhan jenis rumpu-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Daun bangun-bangun memiliki ciri-ciri bertulang lunak, beruas-ruas, melingkar, dengan diameter sekitar 15 mm, bagian tengah dan ujungnya sekitar 10 mm ± 5 mm, dapat berkembang biak dengan mudah. Daun yang masih segar bentuknya tebal, berwarna hijau tua, kedua permukaan daun licin. Bangun-bangun biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketingginan 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair, bentuk daunnya mirip bed pingpong dan tepinya bergerigi. Daun Bangun-bangun memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Bangun-bangun tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidakterlalu kering). Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti inflamasi), menghentikan perdarahan, melancarkan peredaran darah, astringen.
TAKSONOMI :
Kingdom               : Plantae
Subkingdom         : Tracheobionta
SuperDivisi          : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas             : Asteridae
Ordo                     : Lamiales
Famili                    : Lamiaceae
Genus                   : Coleus
Spesies                 : Coleus amboinicus Lour
NAMA LAIN :
1.      Daun Bangun-bangun ( Batak )
2.      Daun Cumin ( Jawa Tengah )
3.      Daun Ajeran ( Sunda )
4.      Daun Kambing (  Madura )
5.      Daun Iwak ( Bali )
6.      Daun Jinten ( Jawa )
KANDUNGAN KIMIA :
Tanaman ini mengandung berbagai jenis flavonoid yaitu quercetin, apigenin, luteolin, salvigenin, genkwanin. Daun tanaman ini juga telah dibuktikan sebagai antiinflamasi karena bekerja menghambat respon inflamasi yang diinduksi oleh siklooksigenase, juga terbukti sebagai anti kanker dan anti tumor . Kadar FeSO4 pada daun bangun-bangun (Coleus amboinicus) dapat diandalkan sebagai sumber besi non heme bagi ibu menyusui. Komposisi kandungan kimia daun Bangun-bangun secara ilmiah belum banyak diketahui. Beberapa yang sudah pernah diteliti oleh Dr Boorsma juga menurut Mardisiswojo dan Rajakmangunsudarso (1985) ditemukan bahwa dalam daun ini mengandung minyak atsiri (0,043% pada daun segar atau 0,2% pada daun kering). Minyak atsiri dari daun Bangun-bangun selain berdaya antiseptika ternyata juga mempunyai aktivitas tinggi melawan infeksi cacing (Vasquez et al., 2000). Phytochemical database (Duke, 2000) melaporkan bahwa dalam daun ini terdapat juga kandungan vitamin C, vitamin B1, vitamin B12, beta karotin, niasin, karvakrol, kalsium, asam-asam lemak, asam oksalat, dan serat. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi terhadap bermacam-macam aktivitas biologik, misalnya antioksidan, diuretik, analgesik, mencegah kanker, antitumor, antivertigo, immunostimulan, antiradang, antiinfertilitas, hipokolesterolemik, hipotensif, dan lain-lain khasiat yang perlu diteliti lebih lanjut.
KHASIAT :
Di kepulauan China, jus daun ini diberikan untuk obat batuk anak-anak ditambah gula. Manfaat lain adalah sebagai obat asthma dan bronkitis (Jain dan Lata, 1996). Disamping itu, komponen daun ini sudah pernah dimasukkan sebagai komponen obat jamu ibu hamil yang ternyata menurut penelitian mempunyai sifat oksitosik dan analgesik. Infus ekstrak daun tersebut dapat meningkatkan volume air susu induk tikus dan berat badan anaknya. Penelitian selanjutnya pada ibu-ibu masa laktasi menunjukkan bahwa sayur daun Bangunbangun yang dikonsumsi terbukti dapat meningkatkan total volume Air Susu Ibu (ASI), berat badan bayi, dan komposisi zat besi, seng dan kalium dalam ASI.
CARA PEMAKAIAN :
Cara mengkonsumsi daun bangun-bangun adalah dengan memasukkan rajangan daun kedalam masakan sup lalu makan sup dengan daun tersebut. Bisa juga dengan merebus daun bangun-bangun lalu meminum air rebusannya.
1.     Sambiloto  (Andrographis Paniculata Ness )
Gambar Andrographis Paniculata Ness
MORFOLOGI :
Sambiloto termasuk dalam familia atau suku acanthaceae. Tanaman yang daun dan batangnya pahit ini dapat tumbuh pada ketinggian 700 m Diatas permukaan laut. Tanaman ini sering kali dijumpai orang di pekarangan rumah. Bahkan tanaman ini juga tumbuh liar di tempat-tempat terbuka seperti ladang, sisi-sisi jalanan  atau di tanah kosong yang terbengkalai.
Sambiloto merupakan suatu tanaman yang tumbuh tegak, dengan tinggi mencapai 90 cm. Batangnya berbentuk segi empat dan bercabang banyak. Tanaman ini mempunyai daun tunggal yang saling berhadap-hadapan, panjangnya 2-8 cm dan lebar 1-3 cm. Tanaman ini juga berbunga sepanjang tahun. Berwarna putih atau ungu, tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang tumbuh pada ujung-ujung tangkai.
Sambiloto juga mempunyai buah yang bentuknya memanjang sampai jorong.  Panjang buahnya itu sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm serta pangkal dan ujungnya runcing. Bila sudah matang buahnya itu akan berwarna hitam dan akan pecah membujur menjadi empat keping. Biji tumbuhan ini gepeng, kecil, warnanya coklat muda.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm.Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.


CIRI-CIRI KHUSUS
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun Sambiloto banyak di temukan di daratan Asia. Selain Indonesia, sambiloto juga terdapat di India, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Tanaman yang bernama latin Andrographis Paniculata Ness ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter diatas permukaan laut.
Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang yang berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih. Sambiloto juga dapat berkembang biak sepanjang tahun, dengan biji maupun dengan cara stek batang. Perbanyakan dengan stek batang juga relatif mudah dilakukan. Caranya, pilihlah batang yang agak tua yang memiliki daun sekitar 10 helai. Batang tersebut dipotong sepanjang kurang lebih 20 cm lalu ditancapkan ke tanah di tempat teduh. Hanya dalam waktu sekitar satu bulan, tanaman sambiloto sudah mulai di penuhi daun muda. Bagian yang biasa digunakan untuk obat tradisional adalah daunnya yang rasanya sangat pahit. Sebenarnya selain daunnya, batang, bunga dan bagian akar juga bermanfaat obat.
TAKSONOMI :
Kingdom                     : Plantae
Subkingdom               : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi                : Spermatophyta
Divisi                           : Magnoliophyta
Kelas                           : Magnoliopsida
SubKelas                    :Asteridae
Ordo                           : Scrophulariales
Famili                          : Acanthaceae
Genus                                     : Andrographis
Spesies                                   : Andrographis paniculata Nees
KANDUNGAN KIMIA :
Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan darah.Sambiloto memiliki kadar kalium yang tinggi dan rendah kandungan natrium. Kalium diperlukan untuk mengeluarkan air dalam tubuh sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus dihindari karena bisa meningkatkan tekanan darah.Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid (zat pahit) dan panikulin dimana sifat antibiotiknya mampu meningkatkan fungsi pertahanan tubuh dan membantu menyembuhkan luka akibat kanker.
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik.
KHASIAT :
Sambiloto merupakan tumbuhan khas tropis, dan bisa tumbuh dipekarangan rumah, namun sekarang sudah banyak pula orang yang menyediakan lahan khusus untuk menanam tumbuhan ini untuk kemudian diolah.
Banyak sekali manfaat dari daun sambiloto ini, diantaranya adalah seduhan sambiloto mempunyai rasa yang pahit sehingga dapat mengobati penyakit diabetes atau kencing manis , tifus, dan ada juga yang mengatakan daun sambiloto juga bisa untuk penyakit gatal-gatal dan mencegah kanker, mungkin karena rasa pahit yang khas dari daun ini. Namun yang sudah banyak digunakan dan diakui khasiat dari daun ini adalah untuk mencegah malaria karena itu daun ini disebut juga obat anti malaria.Selain itu ternyata daun ini juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh atau stamina. Mungkin karena itulah daun ini banyak digunakan untuk bahan jamu godokan.
Untuk tifus biasanya daun sambiloto ditambah dengan kunyit dan temulawak kemudian digodok dan air rebususannya diminumkan 3x sehari sampai yang menderita tifus sembuh. Sedangkan untuk diabetes lebih baik daun sambiloto itu dimakan atau dikunyah langsung dalam keadaan masih segar.Itulah beberapa dari banyaknya manfaat dari daun sambiloto, kegunaan dari daun khas tropis ini juga sudah mulai digunakan di luar negeri selain di Indonesia seperti beberapa Negara Eropa dan Amerika, namun untuk luar negeri, Negara yang paling banyak menggunakan daun sambiloto untuk pengobatan adalah India. Namun siapa atau negera mana pemegang hak paten daun sambiloto ini belum diketahui, akan tetapi Indonesia sudah sejak dahulu menggunakan daun ini untuk bahan pembuatan jamu kesehatan yang racikan dan resepnya asli dari nenek moyang kita diwariskan secara turun temurun.
CARA PEMAKAIAN :

1.Kencing manis /Diabetes Mellitus
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari 3/4 gelas.
2. Kapsul sambiloto
1)Daun sambiloto yang segar di cuci
2)Lalu di jemur setelah di jemur dimasukkan kedalam oven
3)Kemudian dihaluskan  dan disaring
4)Bubuk sambiloto  siap dimasukkan kedalam kapsul
3.Cerutu Sambiloto
Cara :
1)      Semua bahan di cuci bersih
2)      Semua bahan di potong halus dan dikeringkan
3)      Setelah semua bahan kering dicampur menjadi Satu
4)      Lalu ambil sedikit demi sedikit lalu di  bungkus kedalam  daun pisang yang kering
4.Teh Sambiloto
1)      Sambiloto dan bunga melati dicuci bersih
2)      Setelah itu dijemur
3)      Selesai dijemur lalu diOven
4)      Dihaluskan lalu dimasukkan kedalam kantung teh
5. Bedak  dingin Sambiloto
1)      Beras direndam selama 3 jam kemudian dihaluskan
2)      Semua bahan dihaluskan diberi air secukupnya
3)      Adonan dibentuk bulat lalu dikeringkan
4)      Tiap pemakaian 3 butir lalu diberi air
6. Cookies Diabetes Millitus
1) mentega dan gula di mixer
2) masukkan telur satu persatu sambil di aduk
3) lalu masukkan susu bbubuk, bubuk sambiloto, dan vanili
4) kemudian masukkan tepung terigu aduk sampai rata
5) siap untuk di cetak dan dioven dengan suhu 180 C selama 15 menit

1.     Lidah Buaya ( Aloe vera)
MORFOLOGI :
a. Batang
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sanagt
pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang iniakan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan.
b. Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun.
Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namun tidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
c. Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.
d. Akar
Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm.
CIRI-CIRI KHUSUS :
Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman. Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Amerika dan Asia. Hal ini di karenakan lidah buaya dapat menutup stomatamya sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman lidah buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologis tumbuhan Tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari,stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunya dapat dipertahankan. Karenanya dia mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya.
Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama fusarium sp. Yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidayanya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini di sebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun. Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng.
TAKSONOMI :
Kingdom         : Plantae
Subkingdom   : Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi   : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo               : Asparagales
Famili              : Asphodelaceae
Genus             : Aloe
Spesies           : Aloe vera L.
NAMA LAIN :
Nama Indonesia        : Lidah Buaya
Nama Inggris             : Aloe, Medicinal aloe
Nama Philipina          : Sabina
Cina                             : Lu Hui
KANDUNGAN KIMIA :
Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin.
KHASIAT :
1. Obat Sakit kepala atau pusing.
2. Obat Sembelit (Constipation).
3. Meredakan Kejang pada anak, kurang gizi (Malnutrition).
4. Meredakan Batuk rejan (Pertussis) dan muntah darah.
5. Obat Kencing manis (DM) dan wasir.
6. Peluruh haid
7. Penyubur rambut.
CARA PEMAKAIAN :
PEMAKAIAN LUAR :
Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar, tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.
a. Penyubur rambut :
Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
b. Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan):
Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagiantubuh yang terkena api/air panas.
c. Bisul :
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
PEMAKAIAN DALAM :
1. Kencing manis (DM): 1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuat durinya, dipotong-potong seperlunya direbus dengan 3 galas air sampai menjadi 1 1/2 galas Diminum sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.
2. Batuk rejan : Daun sekitar 15 – 18 cm, direbus kemudian ditambah gula, minum.
3. Syphilis : Bunga ditambah daging: Direbus, minum.
4. Cacingan, susah buang air kecil : 15 – 30 gram akar kering lidah buaya direbus, minum.
5. Luka terpukul, luka dalam (muntah darah) : 10 – 15 gram bunga kering lidah buaya direbus, minum atau bunga
ditim dengan arak putih, untuk pemakaian luar.
6. Kencing darah : 15 gram daun lidah buaya diperas, ditambah 30 gram gula, ditambah air beras secukupnya, minum.
7. Wasir : 1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
8. Sembelit : 1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.

Kesimpulan
Indonesia memiliki banyak sekali tanaman tradisional yang hanya tumbuh disini. Tanaman tersebut bahkan memiliki khasiat yang luar biasa. Bahkan tumbuhan liar sekali pun. Dengan hal ini, peneliti membuat banyak penelitian untuk mengetahui khasiat tanaman liar yang tumbuh di Indonesia. Sehingga sekarang banyak diketahui khasiat dari suatu tanaman liar. Seperti contohnya bunga pukul delapan untuk nyeri sendi, bunga tasbih untuk menurunkan panas, bunga tasbih untuk menambah volume ASI, sambiloto untuk tifus, sampai lidah buaya sebagai penyubur rambut. Dengan cara pemakaian yang cukup mudah dan efisien .
Penggunaan tanaman obat tersebut sangat menguntungkan. Selain menghemat biaya, kita juga bisa mengurangi resiko efek samping yang biasanya ditimbulkan oleh obat-obatan modern. Sehingga sekarang ini banyak pembudidayaan tanaman herbal yang berujung dengan naiknya permintaan tenaga kerja. Ini juga sangat membantu untuk menurunkan tinggat pengangguran di Indonesia dan menambah pemasukan negara.





No comments:

Post a Comment