Search This Blog

Monday, April 14, 2014

Identifikasi Tanaman Obat-obatan

I.                   PENDAHULUAN
I.I Tinjauan Teoritis
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam RegnumPlantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahayamatahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan)
Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
  • Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
  • Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang.
  • Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
  • Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Dikotil merupakan tumbuhan berbiji keping satu, sedangkan tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan berbiji keping dua. ( Anonim A, 2009 )

Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. ( Anonim B, 2009 )
Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan (Tjirosoepomo, 2007)
Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana, 2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping 1.  (Anonim C, 2009)

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.[3] Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus.[3] Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Obat tradisional dan tanaman obat banyak digunakan masyarakat menengah kebawah terutama dalam upaya preventif, promotif dan rehabilitatif. Sementara ini banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis. Walaupun demikian bukan berarti tanaman obat atau obat tardsional tidak memiliki efek samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Agar penggunaannya optimal, perlu diketahui informasi yang memadai tentang kelebihan dan kelemahan serta kemungkinan penyalahgunaan obat tradisional dan tanaman obat. Dengan informasi yang cukup diharapkan masyarakat lebih cermat untuk memilih dan menggunakan suatu produk obat tradisional atau tumbuhan obat dalam upaya kesehatan.
(http://obtra29.wordpress.com/)
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi :
  • Kebenaran bahan Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit    untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan.
  • Ketepatan dosis Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Buah mahkota dewa, misalnya, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air. Sedangkan daun mindi baru berkhasiat jika direbus sebanyak 7 lembar dalam takaran air tertentu
  • Ketepatan waktu penggunaan Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat datang bulan, Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
  • Ketepatan cara penggunaan Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan / mabuk
  • Ketepatan telaah informasi Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan.
(LusiaOktara Kumala Sari dalam jurnal pemanfaat obat tardisional dengan pertimbangan keamanannya)
1. Tidak Menimbulkan Efek Samping
Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman digunakan.
2. Mudah Diproduksi
Obat herbal merupakan obat yang dihasilkan dari pengolahan sederhana beberapa bagian tumbuhan, seperti akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu, serta bagian tumbuhan lain. Prosesnya yang terbilang sederhana membuat pengolahan obat herbal tidak membutuhkan teknologi canggih maupun modal penelitian yang besar.
2. Bebas Racun
Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.
(http://www.hasbihtc.com/mengenal-aneka-tumbuhan-herbal-dan-khasiatnya.html)
I.II Rumusan Masalah

ü  Bagaimana peranan tanaman sebagai obat herbal?
ü  Apakah khasiat dari setiap tanaman yang diamati?
ü  Apakah kandungan tanaman sehingga dapat menjadi obat herbal?
ü  Bagaimana cara penggunaan tanaman untuk dijadikan obat herbal?
ü  Apakah ada efek samping dari penggunaan obat herbal?

I.III Tujuan Percobaan

ü  Untuk mengetahui peranan tanaman sebagai obat herbal
ü  Untuk mengetahui khasiat dari setiap tanaman yang diamati
ü  Untuk mengetahui kandungan tanaman sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal
ü  Untuk mengetahui cara penggunaan tanaman yang akan dijadikan obat herbal
ü  Untuk mengretahui apakh ada efek samping dari penggunaan obat herbal dalm menyembuhkan penyakit

 
I.                   HASIL PENGAMATAN

1.      BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.)
v  Klasifikasi
·         Kingdom                 : Plantae
·         Superdivisi             : Spermatophyta
·         Divisi                       : Magnoliophyta
·         Kelas                        : Mangoliopsida
·         Ordo                                   : Asteridales
·         Famili                       : Asteraceae
·         Genus                      : Helianthus
·         Spesies                    : Helianthus annuus L.
v  Ciri-ciri Umum           :
Ciri ciri bunga matahari diantaranya yaitu adanya daun yang lebar dan tumbuh mengembang berwarna hijau tua, dengan batang kehijauan dan tidak terlalu keras.Tangkai bunga berbentuk bulat atau oval dengan daun-daun kecil ditepinya.
v  Ciri-ciri Khusus          :
setiap berbunga selalu mengikuti arah cahaya matahari.Bunga matahari ini berbatang kecil dan umurnya tidak dapat bertahun-tahun,biasanya hanya berumur 6-8 bulan saja,setelah bunga dan biji tua bunga matahari sudah tidak menghasilkan bunga lagi,maka dari itu pohonnya lama kelamaan akan mati karena bunga matahari ini hanya berbunga


v  Nama Indonesia         : Bunga Matahari
v  Nama Lokal                :Bunga Matahari
v  Kandungan Kimia      :
Pada bunganya, bunga matahari mempunyai kandungan kuersimeritin (flavon glikosida), sianidinmono glukosida (antosian glikosida), xantofil, dan kholina, Selain itu, bunga matahari juga mengandung betaina dan sapogenin.Khasiat dari bagian bunga matahari ini adalah Sebagai analgesic, antipiretik, dan hipotensif.
Pada bijinya, bunga matahari mengandung protein, globulin, albumin, glutolin, dan asam amino esensial.Biji bunga matahari mempunyai khasiat Sebagai inflamasi, analgesic, antitusif, dan diuretic.
Tidak hanya bunga dan bijinya, buah pada bunga matahari juga mempunyai kandungan yang baik.Ini mengandung minyak lemak dengan kholina, lesitin, betaina, dan zat samak yang mengandung khasiat Sebagai inflamasi, analgesic, dan antipiretik.
v  Khasiat dan Cara Pemakaiannya:
a.       Khasiat
  • Bunga            : antipiretik, hipotensif, menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik), nyeri haid (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, tekanan darah tinggi, radang payudara (obat luar), radang persendian (obat luar), kosmetik (mencegah penuaan dini), dan sulit melahirkan.
  • Akar   : Anti inflamasi, analgesik, antitusif, diuretic, batuk, batu ginjal, bronkhitis, keputihan (leucorrhoe), anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, dan menghilangkan nyeri.
  • Daun  : Anti inflamasi, analgesik, antipiretik, anti radang, mengurangi rasa nyeri, dan anti malaria.
  • Biji      : Anti dysentery, membangkitkan nafsu makan, lesu, sakit kepala, , disenteri berdarah, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).
  • Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) : Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih, nyeri lambung, air kemih bedarah (hematuria), ari kemih berlemak (chyluria), kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole.

b.      Cara Pemakaian
1. Sakit kepala:
25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
2. Radang payudara (Mastitis):
Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur.Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung.Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat.3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat.(Tidur pakai selimut).
3. Rheumatik:
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit.
4. Disentri:
30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam.Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum.

b). Akar
1. Kesulitan buang air besar dan kecil:
15 - 30 gr akan segar direbus, minum.
2. Infeksi saluran kencing:
30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum.

1.       Bunga Pagoda (Clerodendron squamatum Vahl)

v  Klasifikasi            :
Kelas                            : Dicotyledonae
Bangsa             : Solonales
Suku                             : Verbenaceae
Marga              : Clerodendron
Jenis                : Clerodendron squamatum Vahl.
v  Ciri-ciri Umum:
Merupakan famili Verbenaceae, berbentuk semak tahunan dengan tinggi 1- 2 meter.Batangnya tegak,bulat,sedikit bercabang,berwarna putih kehitaman. Daun tunggal,berseling,bentuk jantung,tepi neringitujung runcing,pangkal bertoreh,panjang 15-30 cm, lebar 10-25 cm, pertulangan melengkung, permukaan kasar.Bunga majemuk,bentuk payung,terletak di ujung batang atau cabang,tangkai silendris.Kelopak berbentuk corong,bercangap.Mahkota bentuk tabung ujung bercangap lima dan berwarna oranye.
v Ciri-ciri Khusus:
o   Akar, rasanya pahit, sifatnya dingin.
o   Daun, rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral
o   Bunga, rasanya manis, sifatnya hangat
v  Nama Indonesia            : Bunga Pagoda
v  Nama Lokal                   : Bunga panggil, Bunga pluin ( Melayu ), Bunga                       pagoda ( Jawa ) tumbak rajak (bali)
v  Kandungan Kimia         :
- Alkoloid
- Garam Kalium
- Zat Samak
Daun,bunga dan batang mengandung saponindan polifenol. Di samping itu daun dan batangnya mengandung alkaloid dan flavonoida.
v  Khasiat dan cara pemakaian:

a.       Khasiat
*      Akar, digunakan untuk pengobatan: sakit pinggang (lumbago), nyeri pada rematik, tuberkulosis paru (TB paru) yang disertai batuk darah, wasir berdarah (hemoroid), berak darah (disentri), susah tidur (insomnia), dan bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.
*      Bunga, digunakan untuk pengobatan: penambah darah pada penderita anemia, keputihan, wasir berdarah, dan susah tidur (insomnia).

b.      Cara Pemakaian
*      Untuk pengobatan Wasir berdarah 
Masak 60 g akar atau bunga pagoda dengan usus sapi.Setelah dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.
*      Untuk mengatasi Susah tidur 
Keringkan bunga atau akar pagoda secukupnya, lalu giling untuk dijadikan serbuk. Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu seloki arak manis. Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.
*      Untuk mengobati Bisul, koreng 
Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata.Bubuhkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit, lalu balut.Ganti ramuan ini tiga kali sehari.

1.      Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
v  Klasifikasi            :

Kingdom             : Plantae
Divisi                   : Spermatophyta
Sub Divisi             : Angiospermae
Kelas                   : Dicotiledonae
Ordo                     : Fabales
Famili                  : Fabaceae
Genus                  : Phaseolus
Species                 : Phaseolus vulgaris L.

v  Ciri-ciri Umum:
Kacang buncis termasuk tanaman semusim (annual) yang dibedakan atas dua tipe pertumbuhan, yaitu tipe merambat dan tipe tegak.  Batang tanaman buncis umumnya berbuku-buku, merupakan tempat untuk melekat tangkai daun. Buncis mempunyai daun majemuk beranak daun tiga (trifoliolatus) dan helai daunnya berbentuk jorong segitiga. Tanaman buncis memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah sampai pada kedalaman + 1 m.  Akar-akar yang tumbuh mendatar dari pangkal batang, umumnya menyebar pada kedalaman sekitar 60-90 cm.  Sebagian akar-akarnya membentuk bintil-bintil (nodula) yang merupakan sumber unsur Nitrogen dan sebagian lagi tanpa nodula yang fungsinya antara lain menyerap air dan unsur hara.
Bunga buncis tersusun dalam karangan berbentuk tandan.  Kuntum bunga berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, bahkan ada juga yang merah atau violet.  Pada buncis tipe merambat, keluarnya karangan bunga tidak serempak.    Sedangkan pada  buncis tipe tegak pertumbuhan karangan bunga hampir pada waktu yang bersamaan (serempak). Kacang buncis termasuk tanaman yang bersifat menyerbuk sendiri (self polination), tetapi persilangan alami sering terjadi meskipun dalam jumlah atau persentase sangat sedikit.  Bunga buncis mekar pada pagi hari sekitar jam 07.00-08.00. Dari proses penyerbukan bunga akan dihasilkan buah yang disebut ”polong”.
Polong tanaman buncis berbentuk panjang-bulat atau panjang-pipih.  Sewaktu polong masih muda berwarna hijau muda, hijau tua atau kuning, tetapi setelah tua berubah warna menjadi kuning atau coklat, bahkan ada pula yang berwarna kuning berbintik-bintik merah. Panjang polong berkisar anatara 12-13 cm atau lebih dan tiap polong mengandung biji antara 2-6 butir, tatapi kadang-kadang dapat mencapai 12 butir. Biji buncis berbentuk bulat tegak agak panjang atau pipih, berwarna putih, hitam, ungu, coklat atau merah berbintik-bintik putih.  Biji ini digunakan untuk benih dalam perbanyakan secara generatif
v Ciri-ciri Khusus:
Kacang buncis yang sudah umum dibudidayakan, pada dasarnya digolongkan kedalam dua jenis, yaitu :
1.         Buncis tipe merambat (Pole bean) atau sering disebut French beans atau Snap beans.
a. Tipe buncis ini umumnya dipanen sebagai polong muda dan berbatang memanjang setinggi 2-3 meter, sehingga masyarakat Indonesia menyebutnya buncis saja.
b. Sewaktu di pertanaman (kebun), tanaman buncis ini memerlukan turus (lanjaran) untuk tempat merambat.
2.                  Buncis tipe tegak atau tidak merambat (Bush bean) yang sering disebut Kidney beans.
a.         Buncis tipe ini dibedakan atas dua macam, yaitu :
1) Kacang jogo (kacang merah) atau disebut Rode boon.
Ciri-cirinya : tinggi tanaman + 30 cm, bijinya berwarna merah atau merah berbintik-bintik putih dan umumnya dipanen polong tua atau biji-bijinya saja.
2) Kacang coklat atau Bruine boon.
Ciri-cirinya : tinggi tanaman + 40 cm, bijinya berwarna ungu coklat atau warna lain dan buahnya dapat dipanen polong muda maupun polong tua (biji)

v  Nama Indonesia            : kacang buncis
v  Nama Lokal                   : kacang buncis

v  Kandungan Kimia         :
Banyaknya Buah Kacang Buncis yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Buah Kacang Buncis yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 90 %
Jumlah Kandungan Energi Buah Kacang Buncis              = 35 kkal
Jumlah Kandungan Protein Buah Kacang Buncis              = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Buah Kacang Buncis               = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Buah Kacang Buncis     = 7,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Buah Kacang Buncis                         = 65 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Buah Kacang Buncis               = 44 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Buah Kacang Buncis                         = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Buah Kacang Buncis          = 630 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Buah Kacang Buncis       = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Buah Kacang Buncis          = 19 mg
Khasiat / Manfaat Buah Kacang Buncis : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : B

v  Khasiat dan cara pemakaian:
*      Bagian yang digunakan         : Biji
*      Sifat dan Khasiat
 Sifatnya manis dan netral, khasiatnya sebagai peluruh kencing (diuretik) dan penurun kadar gula darah (hipoglikemik)
*      Indikasi 
Untuk terapi penyakit kanker, busung air, beri2 dan tekanan darah tinggi
*      Cara pemakaian 
Biji buncis sebanyak 120gr direbus dalam 3gelas air, sampai tersisa 1 gelas, setelah agak dingin air rebusan disaring lalu diminum , cukup 1 gelas / harinya
*      Efek Farmakologis 
Phytohemaglutininnya Dapat meningkatkan proses sintesis unsur DNA dan RNA, menghambat reaksi imune, menghambat pergeseran sel darah putih dan merangsang sel limfosit menghasilkan lymphocytotoxin yang dapat memusnahkan sel tumor. Buah muda mengandung bermacam zat nutrisi dan glucoside yang dapat meningkatkan fungsi limpa, berkhasiat diuretic dan mempunyai sifat anti kanker. 

1.      Buah alpukad (Persea americana P. Mill.)

v  Klasifikasi

Plantae (Tumbuhan)
Sub Regnum        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi         : Angiospermae
Divisi                     :  Spermatophyta
Kelas                     : Dicotyledoneae
Sub Kelas             : Dialypetalae
Ordo                     : Laurales
Famili                    : Lauraceae
Genus                   : Persea
Spesies                 : Persea americana P. Mill.

v  Ciri-ciri Umum           :
1.Akar             : Tunggang atau dikotil
2. Batang        : Berkayu, bulat
3. Keping biji putih kemerahan
4. Ranting berambut halus.
5. Berbentuk : Pohon kecil yang tingginya 5-10 m. 
6. Daun tunggal simetris, bertangkai yang panjangnya 1-1,5 cm
7. Bunga         :  Majemuk berbentuk bintang
8. Pangkal daun dan ujung daun : Meruncing (acuminatus)
9. Permukaan daun : gundul (glaber)
10. Pertulangan menyirip
11. Berat buahnya antara 0,3-0,4 kg
12. Panjang daun 10-20 cm, lebar 3-10 cm
13. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm
14. Daun muda warnanya kemerahan, daun tua warnanya hijau.
15. Kulit buah tebalnya 1 mm berwarna hijau tua saat matang.
16. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 10-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sama sekali
v  Ciri-ciri Khusus          :
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
v  Nama Indonesia         : Alpukat, alpuket, apokat
v  Nama Lokal                : Alpukat
v  Kandungan Kimia      :
Kandungan Gizi
Jumlah
Protein
0,90 g
Kalori
85,00 kal
Kalsium ( Ca)
10,00 mg
Lemak
6,50 g
Karbohidrat
7,70 g
Zat besi (Fe)
0,90 mg
Fosfor (P)
20,00 mg
Vitamin A
180,00 S.I
Vitamin B1
0,05 mg
Vitamin C
13,00 mg
Serat
1,40 g

Buah alpukat juga mengandung zat saponin, zat alkaloida dan flavonoida, daging buah alpukat juga mengandung tanin, sedangkan daun tumbuhan alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.
v  Khasiat dan Cara Pemakaiannya:
1. Buah Alpukat Untuk Obat Kencing batu:
Bahan yang diperlukan : ambil 4 lembar daun alpokat, kemudian 3 buah rimpang teki, siapkan juga 5 tangkai daun randu, lalu setengah biji pinang, 1 buah pala dan 3 jari gula enau.
Cara membuat ramuan : semua bahan dicuci hingga lalu direbus dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan tersisa kira kira 2 1/4 gelas. Setelah ramuan dingin kemudian disaring lalu diminum 3 x 3/4 gelas.
2.Buah Alpukat Untuk Darah tinggi :
Bahan yang dibutuhkan adalah : 3 lembar daun alpokat
Cara pembuatannya adalah daun dicuci hingga bersih kemudian diseduh dengan menggunakan 1 gelas air panas. Biarkan hingga dingin lalu diminum sekaligus.
3. Alpukat Untuk Kulit muka kering:
Bahan yang diperlukan : Buah alpukat yang sudah masak
Cara membuat : diambil daging buahnya kemudian dilumatkan hingga menyerupaii bubur. Pakailah untuk masker, yait dengan cara memoles bagian muka yang kering. Selanjutnya muka yang sudah dimasker tadi dibasuh dengan menggunakan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
4. Alpukat Untuk Sakit gigi berlubang:
Caranya adalah pada bagian gigi yang berlubang dimasukkan dengan menggunakan bubuk biji alpokat.
5. Buah Alpukat Untuk Kencing manis:
Caranya adalah Biji alpukat dipanggang di atas api kemudian dipotong menjadi kecil-kecil, setelah itu biji yang telah di potong-potong tadi digodok dengan menggunakan air bersih sampai airnya menjadi coklat. kemudian disaring, lalu diminum setelah dingin.

1.      Sirsak  (Annona muricata)
v  Klasifikasi                   :
Kerajaan         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo               : Laurales
Famili              : Lauraceae
Genus                         : Persea
Spesies           : P. americana
Nama binomial : Persea Americana
v  Ciri-ciri Umum           :
Secara umum, pohon sirsak memiliki tinggi 3-10 m, bercabang rendah dan ranting batangnya sedikit rapuh
Bentuk daun sirsak memanjang, seperti lanset atau bulat telur sungsang, ujung meruncing pendek, permukaan atas daun berwarna hijau tua, dan permukaan bawah berwarna hiju muda
Kulit buahnya berduri lunak. Jika masih muda berwarna hijau dan jaraknya rapat. Buah sirsak yang sudah tua berubah agak kehitaman dan duri lunaknya merenggang
Daging buahnya berwarna putih gading dan berbiji banyak
Bunga sirsak berwarna kuning dan berbentuk kerucut tidak beraturan
v  Ciri-ciri Khusus          :
Buah sirsak menawarkan berbagai kandungan positif bagi kesehatan manusia mulai dari daun, buah, bahkan pohonnya juga. Beberapa kandungan gizi yang ada dalam sirsak adalah karbohidrat, terutama frukosa, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 yang cukup banyak, kandungan mineral, fosfor, kalsium, dan serat. Sudah sejak lama buah sirsak dikenal mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan kita. Buah ini juga bisa dijadikan minuman dan makanan dengan aneka ragam, seperti dodol, manisan, dll.
Daun sirsak ternyata mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal dan untuk menjaga kondisi tubuh karena daun sirsak mengandung senyawa-senyawa yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh. Di antara senyawa-senyawa tersebut yang paling terkenal adalah acetogenins, annocatacin, annocatalin, anomurine, anonol, callourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid dan muricapentocik. Selain itu daun sirsak banyak mempunyai kandungan zat yang bisa mengatasi kanker, sejenis penyakit yang saat ini masih dianggap menakutkan dan mematikan.

v  Nama Indonesia         : Sirsak
v  Nama Lokal                : nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkelan (Madura), srikaya jawa (Bali), boh lôna (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung)


v  Kandungan Kimia      :
Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).
Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.

v  Khasiat dan Cara Pemakaiannya:
1. Pengobatan Kanker.
10 lembar daun sirsak yg tua direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali per hari selama 2 minggu. Daun sirsak ini katanya sifatnya sepertI kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.
2 Sakit Pinggang.
20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.
3.  Bayi Mencret.
Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.
4.  Ambeien.
Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Bisul.
Daun sirsak yang masih muda secukupnya, tempelkan di tempat yang terkena bisul.
6. Anyang-anyangen.
Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.
7. Sakit Kandung Air Seni.
Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
8. Penyakit Liver.  Puasa makanan lain, hanya minum juice sirsak selama 1 minggu
9. Eksim dan Rematik.  Tumbuk daun sirsak sampai halus dan tempelkan di bagian yang sakit









KESIMPULAN

ü   Tanaman dapat menjadi obat herbal tanpa efek samping seperti bunga pagoda, bunga matahari, buncis, alpukat dan sirsak
ü  Cara penggunaan tanaman sebagai obat herbal dapat berupa perebusan, ditumbuk maupun dikonsumsi
ü  Obat herbal yang berasal dari tanaman bila digunakan dengan takaran yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping
ü  Tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal mengandung bahan yang dapat menyebuhkan penyakit
ü  Contoh penyakit yang dapat disembuhakn oleh obat herbal yaitu: pusing atau sakit kepala, diare, sakit perut, kanker, ambeien dll
















1 comment:

  1. artiklenya sangat bagus dan bermanfaat...
    untuk lebih detail tentang tumuhan obat di indonesia kunjungi https://atlastumbuhanobat.blogspot.com/

    ReplyDelete