IDENTIFIKASI TANAMAN
OBAT-OBATAN YANG
BERADA DI SUMATERA UTARA
Oleh :
Darlya
Ika Putri (4133111013), Dini
Ardiani (4133111016), Elfrida M. Y. Sinaga (4133111017), Gibert Pratama S
(4133111026), Hosianna Hutasoit (4133111028),
Putri Damai Yanti Siahaan (4133111041)


Pendahuluan
Peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan, menjadikan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan makin
meningkat. Upaya Departemen Kesehatan
dalam pemerataan kesehatan sudah
cukup banyak, akan tetapi
masih saja ada kalangan
yang belum terjangkau terutama masyarakat
di pelosok daerah dan
atau masyarakat yang
tingkat ekonominya masih rendah. Keterisolasian dan pendapatan
mereka yang masih rendah merupakan penyebab utama bagi mereka
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai tidak dapat
terpenuhi. Dengan demikian peranan
pengetahuan pengobatan dengan memanfaatkan
tanaman obat sangat
penting diketahui (Rosita, dkk. 1993).
Tanaman obat yang
beraneka ragam jenis, habitus,
dan khasiatnya mempunyai peluang
besar serta memberi kontribusi bagi
pembangunan dan pengembangan
hutan. Karakteristik
berbagai tanaman obat
yang menghasilkan produk berguna
bagimasyarakat memberi peluang
untuk dibangun dan dikembangkan
bersama dalam hutan di daerah tertentu. Berbagai keuntungan yang
dihasilkan dengan
berperannya tanaman obat
dalam hutan adalah: pendapatan,
kesejahteraan, konservasi
berbagai sumberdaya,
pendidikan nonformal, keberlanjutan usaha dan penyerapan tenaga
kerja serta keamanan sosial.
Usaha
penyebarluasan penggunaan
tanaman obat, merupakan hal
yang perlu dilakukan.
Salah satu pekerjaan yang harus
dilakukan sebelum penyebarluasan pemanfaatan tanaman obat
adalah pengenalan tanaman
obat. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi tanaman obat-obatan
secara khusus yang digunakan
masyarakat sekitar Sumatera Utara, selain
untuk mendekatkan masyarakat sekitar kepada pemanfaatan
tanaman obat, sekaligus berfungsi
juga sebagai sarana untuk
mengikutsertakan masyarakat
dalam upaya pelestarian
sumberdaya alam.
Sebagian dari jenis
tanaman obat yang terdapat
di Sumatera Utara ada
yang sudah dikenal dan
ada pula yang
belum dikenal dalam ilmu
pengetahuan yang dapat berfungsi
sebagai bahan obat-obatan
tetapi telah dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat secara
terbatas sebagai obat tradisional. Berdasarkan hal ini, maka
penulis sangat tertarik
untuk meneliti jenis-jenis tanaman
yang merupakan sumber atau
bahan baku obat-obatan tradisional
yang mungkin belum dikenal
dalam ilmu pengetahuan moderen.
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui
jenis tanaman obat-obatan yang ada dan telah dimanfaatkan
oleh masyarakat di Sumatera Utara, serta
untuk mengetahui
bagian-bagian dari tumbuhan
yang digunakan sebagai bahan obat.
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan instrument
atau alat pengumpulan data
sebagai berikut :
1. Pedoman
wawancara ( depth interview )
yaitu melakukan wawancara dengan
menggunakan pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. Isi daftar pertanyaan antara lain:
jenis-jenis tanaman yang digunakan
sebagai obat, bagian-bagian tanaman
yang digunakan, bagaimana cara penggunaannya, sejak kapan
digunakan, dari mana
sumber informasi penggunaannya,
mengapa digunakan dan
dimana tumbuhnya.
2. Pengamatan
(observasi) yaitu dengan cara
sambil berjalan (tanpa plot)
melakukan pengamatan
langsung di lapangan bersama-sama
dengan respoden yang mengetahui dengan pasti
tumbuhan tersebut sambil mencatat
keterangan mengenai tempat tumbuhnya seperti pada
daerah datar, landai berbukit (bergunung), dan apakah
tumbuhan tersebut hidupnya merambat, dibawah naungan, dan
banyak mendapat sinar
matahari serta mengambil dokumentasi (tanaman difoto).
3. Studi
Literatur. Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan
kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan tentang
tanaman obat-obatan yang berada di Sumatera Utara. Referensi ini dapat
dicaridari buku,jurnal, artikel, laporan penelitian, dan situs-situs di
internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang
relefan dengan tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian
serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk
melakukan penelitian pada tanaman obat-obatan yang berada di Sumatera Utara
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Cendana
a.
Gambar Cendana
b. Ciri-ciri
Umum Cendana
Cendana adalah
tumbuhan parasit pada awal kehidupannya.Kecambahnya memerlukan pohon inang
untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung kehidupannya.Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan
atau dibudidayakan.Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan
harganya sangat mahal.
c.
Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cendana
Tanaman
ini berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter yang selalu hijau dengan batang
yang lurus dan bulat tanpa alur. Batang dilapisi kulit yang kasar, berwarna
kelabu atau coklat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan dan berbau harum jika
kering (tua). Daun berbentuk oval atau lanset dan berminyak, dengan panjang
sekitar 3,25 – 7,50 cm serta mudah gugur. Tangkai daun 1 – 1,5 cm,
berwarna kekuningan. Kadar minyak yang lebih tinggi terdapat pada bagian kayu
teras, namun kadar santalolnya lebih rendah. Tanaman tersebut berbunga cepat.
Rangkaian bunga pendek (2 – 5 cm). Bunganya kecil, bertangkai pendek (2 – 3
mm), hermafrodit, dan berbentuk tabung yang mempunyai empat sampai lima lidah
yang terlepas satu dengan lainnya. Mula-mula bunga berwarna putih kecoklatan
kemudian berubah menjadi merah darah.. Pada umur 3 – 4 tahun, mulai berbuah.
Buahnya bulat berbiji satu, sebesar buah kepundung dan berwarna hitam jika
telah masak.
d.
Taksonomi Cendana
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Santalales
Famili : Santalaceae
Genus :Santalum
Spesies : Santalum
album
e. Nama
Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah Cendana
f. Nama Lokal
Candana (Minangkabau) Tindana,
Sindana (Dayak); Candana (Sunda); Candana, Candani (Jawa); Candhana, Candhana
lakek (Madura); Candana (BeIitung); Ai nitu; Dana (Sumbawa); Kayu ata (FIores);
Sundana (Sangir); Sondana (Sulawesi Utara); Ayu luhi (Gorontalo); Candana
(Makasar); Ai nituk (Roti); Hau meni, Ai kamelin (Timor); Kamenir (Wetar);
Maoni (Kisar)
g.
Kandungan Kimia Cendana
Kayu:Minyak atsiri, hars, dan zat samak.
Minyak:Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen,
santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.
h. Khasiat
Cendana dan Cara Pemakaian Cendana
Disentri
Ramuan:
Kulit
kayu Cendana 2 gram
Daun
Patikan Cina 5 gram
Gambir
sedikit
Air
100 ml
Cara
pembuatan:
Dibuat
infus.
Cara
pemakaian:
Diminum
2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama
pengobatan:
Diulang
selama 14 hari.
Radang
Usus
Ramuan:
Kayu
Cendana (serbuk) 2 sendok teh
Air
mendidih 100
ml
Cara
pembuatan:
Diseduh.
Cara
pemakaian :
Diminum
2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama
pengobatan:
Diulang
selama 14 hari.
Asma
Ramuan
:
Kayu
Cendana (serbuk)
secukupnya
Daun
Tanjung muda
beberapa helai
Cara
pembuatan :
Daun
Tanjung muda dirajang kemudian dikeringkan. Setelah kering ditambahkan sedikit
serbuk Cendana, kemudian dibuat rokok.
Cara
pemakaian :
Dihisap
seperti menghisap rokok.
2. Cempaka Putih
a. Gambar
Cempaka Putih
b.
Ciri-ciri Umum Cempaka Putih
Cempaka Putih merupakan tanaman yang mempunyai bunga
berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter.
c.
Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cempaka Putih
Pohon cempaka putih mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan
mempunyai batang yang berkayu.Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya
ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.Daun cempaka putih tunggal
berbentuk bulat telur dan berwarna hijau.Cempaka putih mempunyai bunga berwarna
putih yang mempunyai bau harum yang khas.Tangkai daun lumayan panjang, mencapai
hampir separo panjang daunnya.
Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis
hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang
menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh
wilayah Indonesia.
Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah
hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl
d.
Taksonomi Cempaka Putih
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia alba
e. Nama
Indonesia
Nama
Indonesia tanaman ini adalah cempaka putih
f. Nama
Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia.
Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah kantil (Jawa), cempaka bodas
(Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau),
sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis),
capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
g.
Kandungan Kimia Cempaka Putih
Secara medis, bunga, batang, daun cempaka putih
mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai
ekspektoran dan diuretik.
Bunga
cempaka putih juga mengandung zat samak, santalen (seskuiterpena), minyak
atsiri, minyak santalol (seskuiterpenalkohol), hars, santen, santenon,
santalal, santalon dan isovarelilaldehida.
h.
Khasiat Cempaka Putih dan Cara Pemakaian Cempaka Putih
1. Untuk pemakaian luar,
bunga direbus dengan airnya dipakai untuk mandi. Sedangkan pemakaian dalam:
15-30 gram daun atau bunga kering, direbus lalu airnya diminum.
2.Untuk mengatasi
sinusitis dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih kering, 30 gram daun
mint/menthol, 15 gram jahe, 2 batang daun bawang putih direbus dengan 800 cc
air hingga tersisa 400 cc air, lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari
masing-masing 200 cc.
3.Mengobati masalah
vertigo (kepala pusing) dengan menggunakan 5-7 kuntum bunga cempaka putih kering
direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi
hangat.
4.Atasi masalah perut
kembung dengan menggunakan 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk
keprok atau jeruk mandarin kering, 3 butir kapulaga, 15 gram jahe direbus
dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum selagi
hangat.
5.Mengobati masalah
keputihan dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih kering, 60 gram jali
(direndam dahulu hingga lembut), 15 gram kulit delima kering direbus dengan air
secukupnya dan air rebusannya diminum selagi hangat sedangkan jalinya dimakan.
6. Atasi masalah radang saluran pernapasan
dengan menggunakan 15 gram daun cempaka putih, 15 gram pahap (umbi bunga lili),
5 gram kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200
cc lalu airnya diminum selagi hangat; atau 15 gram bunga cempaka putih kering
ditambahkan air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya ditambahkan madu
secukupnya dan diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
7.Bila dada terasa
penuh/begah, ambil 15 gram bunga cempaka putih kering direbus dengan 500 cc air
hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
8.Untuk pembesaran
prostat. gunakan 30 gram daun cempaka putih kering, 30 gram daun kumis kucing
segar, dan 30 gram daun sendok segar direbus dengan air 700 cc hingga tersisa
300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
9.Mengatasi masalah bau
badan dengan menggunakan 30 gram cempaka putih, gula batu secukupnya direbus
dengan air secukupnya, airnya diminum.
10. Mengobati batuk
rejan, batuk berdahak: 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe, 10 gram
kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan dua kali sehari masing-masing
150 cc.
3. Cempaka Kuning
a.
Gambar Cempaka Kuning
b.
Ciri-ciri Umum Cempaka Kuning
Merupakan pohon dengan tinggi 30 m. Batang berkayu. Daun
tunggal, berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal runcing, dan berwarna hijau.
Bunga berwarna putih dan baunya harum. Tidak pernah berbuah.
c.
Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cempaka Kuning
Pohon, tinggi 15-25 m. Ujung ranting berambut. Daun bulat
telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, 10-28 kali 4,5-11 cm,
tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih
daripada setengah tangkai daun.Bunga berdiri sendiri, oranye, sanget harum
baunya.
Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan
lebih runcing daripada yang terluar.Pada dasar bunga yang berbentuk tiang,
bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang.Bakal buah
lebih daripada 20, berjejal-jejal, bentuk telur yang pipih, berambut,
masing-masing dengan bakal biji yang banyak.
Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau,
kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat.Biji masak merah tua tergantung
keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing.
d.
Taksonomi Cempaka Kuning
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia cempaca L
e. Nama
Indonesia
Nama
Indonesia tanaman ini adalah cempaka kuning
f. Nama
Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai
daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah Jeumpa
(Aceh); Jempa, Cempa (Gayo); Campaga (Minangkabau); Cempaka, Cempaka koneng
(Sunda); Kantil, Locari, Pecari, Cempaka, Cepaka, Cepaka kuning (Jawa Timur);
Kembhang koneng, Campaka, Compaka, Compaka mera (Madura); Campaka, Campaka
barak Campaka kuning, Campaka warangan (Batak); Hepaka, Kepaka (Sawu);
Sampakang (Sangir); Campaka mariri (Sulawesi Utara).
g.
Kandungan Kimia Cempaka Kuning
Minyak: Fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan
feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: Alkaloid, zat samak. Bunga: Minyak
atsiri.
h.
Khasiat Cempaka Kuning dan Cara Pemakaian Cempaka Kuning
1. Batu Ginjal , Daun
Cempaka Kuning segar 1 genggam, Rimpang Kunyit 1 jari, Air secukupnya,
Dipipis, minum 1 kali sehari 1/4 cangkir, ulangi selama 14 hari.
2. Haid Tidak
Teratur
Kulit kayu Cempaka Kuning 4 gram, Daun Jung Rahab segar 5 gram, Biji Klabet 1-2 gram, Rimpang Teki 4 gram, Air 110 ml, rebus, minum 1 kali sehari 100 ml, selama 3 hari sebelum haid datang dan diulangi sampai haid datang.
Kulit kayu Cempaka Kuning 4 gram, Daun Jung Rahab segar 5 gram, Biji Klabet 1-2 gram, Rimpang Teki 4 gram, Air 110 ml, rebus, minum 1 kali sehari 100 ml, selama 3 hari sebelum haid datang dan diulangi sampai haid datang.
3. Napas/Mulut Bau
Daun Cempaka Kuning segar 5 gram, Buah Kapulaga 3 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Daun Saga 5 gram, Air 120 ml, rebus, gunakan berkumur kemudian ditelan sehari 2 kali, pagi sore. Tiap pakai 100 ml, Diulang 7 hari, untuk pemeliharaan seminggu 3 kali.
Daun Cempaka Kuning segar 5 gram, Buah Kapulaga 3 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Daun Saga 5 gram, Air 120 ml, rebus, gunakan berkumur kemudian ditelan sehari 2 kali, pagi sore. Tiap pakai 100 ml, Diulang 7 hari, untuk pemeliharaan seminggu 3 kali.
4. Daun Sirih
a.
Gambar Daun Sirih
b.
Ciri-ciri Umum Daun Sirih
Sirih
termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman
ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter.Bentuk daunnya pipih menyerupai
jantung dan tangkainya agak panjang.Permukaan daun berwarna hijau dan licin,
sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan
permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
c. Ciri-ciri
Khusus (Ciri Khas) Daun Sirih
·
Memiliki akar lekat untuk menempel pada tumbuhan lain
untuk
mendapatkan sinar matahari.
mendapatkan sinar matahari.
·
Memiliki bau khas untuk melindungi diri dari ulat.
d.
Taksonomi Daun Sirih
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili :
Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper
betle L.
e. Nama
Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah daun sirih
f. Nama
Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai
daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah Suruh,
Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda)
g.
Kandungan Kimia Daun Sirih
Bahan kimia yang terkandung pada daun
sirih antara lain minyak esensial, hydroxycatechol, chavicol, chavibetol,
eugenol, methyl eugenol, kariofilena, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena,
fenil propana, tanin, diastase, gula dan pati.
h. Khasiat
Daun Sirih dan Cara Pemakaian Daun Sirih
·
Mengobati pendarahan pada
hidung/mimisan : 1 lembar daun sirih agak muda dilumatkan, gulung
sambil ditekan sehingga keluar minyaknya. Gunakan untuk menyumbat hidung.
·
Sebagai obat batuk : Rebus 15 lembar daun sirih dengan tiga gelas air sampai tersisa ¾ air.
Minum air rebusan tersebut dengan menambahkan satu sendok madu. Lakukan hingga
batuk hilang.
·
Sebagai obat bronchitis : daun sirih sebanyak 7 lembar, gula batu satu potong direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa satu gelas. Minum 1/3 gelas dengan aturan 3 x sehari.
·
Obat luka bakar : peras daun sirih secukupnya, tambahkan madu sedikit, lalu bubuhkan pada
bagian kulit tubuh yang luka akibat terbakar.
·
Menghilangkan bau badan : rebus 5 lembar daun sirih dengan 2 gls air sampai menjadi 1 gls, minum
secara rutin tiap hari.
·
Mengobati bisul : Cuci daun sirih secukupnya, giling hingga halus, lalu bubuhkan pada bisul
dan sekelilingnya. Kemudian dibalut. Lakukan 2x sehari.
·
Menghilangkan aroma kurang
sedap pada mulut : 4 lembar daun sirih,diseduh air panas, tunggu sekitar
1 jam. Gunakan sebagai obat kumur.
·
Mengobati sariawan : 2 lembar daun sirih segar dicuci, lalu kunyah sampai lumat oleh mulut
anda. Buang ampasnya.
·
Mengobati keput!han : Rebus 10 lembar daun sirih menggunakan 2,5 liter air, angkat, lalu pada
kondisi air hangat gunakan untuk mencuci bagian kemaluan.
·
Obat jerawat : tumbuk 10 lembar daun sirih hingga halus, Seduh dengan dua gelas air
panas. Setelah dingin, gunakan air seduhan tersebut untuk mencuci muka. Lakukan
sehari 2 sampai 3 kali.
·
Mengobati diare : 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sdm minyak kelapa. Tumbuk semua bahan
sampai halus, gunakan sebagai obat gosok pada bagian perut.
·
Mengurangi air ASI berlebih
: ambil daun sirih secukupnya, lalu olesi dengan minyak kelapa, panaskan
diatas api sampai layu, hangat-hangat tempelkan diseputar payudara yang
bengkak.
·
Mengatasi mata merah dan
gatal : rebus 6 lembar daun sirih menggunakan 1 gelas air
hingga mendidih. Setelah air rebusan dingin, gunakan untuk mencuci mata.
Lakukan 3x sehari sampai mata anda sembuh.
5. Jahe
a.
Gambar Jahe
b.
Ciri-ciri Umum Jahe
Merupakan tanaman herba semusim , tegak dan
tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, dan berwarna hijau.
Daun tunggal, berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan
berwarna hijua tua. Bunga majemuk, berbentuk bulir, sempit, ujung runcing,
panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota berbentuk corong dengan panjang 2-2,5
cm, dan berwarna ungu. Buah kotak, berbentuk bulat panjang, dan berwarna
cokelat.Biji berbentuk bulat dan berwarna hitam.
c.
Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Jahe
Tanaman rimpang. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron, Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100
cm, Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga
kemerahan dengan bau menyengat, Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm
dan panjang 8 hingga 15 mm, Tangjai daun berbulu halus, Bungan jahe tumbuh dari
dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5
hingga 1,75 cm.
d.
Taksonomi Jahe
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotiledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber
officinale Rosc.
e. Nama
Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah Jahe.
f. Nama
Lokal
Jae (Jawa); jahe (Sunda); jae, jahya (Bali);
sipodeh (Minang); melito (Gorontalo); jhai (Madura); lia (Flores); goroka
(Ternate); dan late(Timor)
g.
Kandungan Kimia Jahe
Jahe mengandung minyak atsiri sekitar 1-3
persen.Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah
zingiberen dan zingiberol.Kandungan oleoresin jahe menyebabkan rasa
pahit.Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak
menguap.Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,
minyak atsiri dan resin.Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah
zingerol.
h.
Khasiat Jahe dan Cara Pemakaian Jahe
· Menurunkan tekanan darah
(hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan
memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan
memperingan kerja jantung memompa darah.
· Membantu pencernaan, karena
jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing
mencerna protein dan lemak.
· Mencegah tersumbatnya pembuluh
darah. Gingerol pada jahe
bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
· Mencegah mual, karena jahe
mampu memblok serotonin,
yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul
rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
· Membuat lambung menjadi nyaman,
meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
· Menetralkan radikal bebas. Jahe
juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang
disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
· Pereda rasa sakit yang alami
dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.Caranya, minum
wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe,
atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
· Daun jahe juga berkhasiat,
sebagai obat kompres pada sakit
kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil.
Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat
kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang
menggigil.
· Memperkuat pencernaan makanan
dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih
kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
· Mengobati
rematik.
Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara
dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit
rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada
bagian tubuh yang rematik.
· Mengobati luka karena lecet,
ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular.Caranya rimpang
jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh
yang terluka.
· Mengobati gatal karena sengatan
serangga. Caranya dengan menumbuk
rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
· Mengobati luka bekas gigitan
ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam,
kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai
pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter).
No comments:
Post a Comment