Search This Blog

Monday, April 14, 2014

Identifikasi Tanaman Obat

IDENTIFIKASI TANAMAN OBAT-OBATAN YANG
BERADA DI SUMATERA UTARA
Oleh :
Darlya Ika Putri (4133111013), Dini Ardiani (4133111016), Elfrida M. Y. Sinaga (4133111017), Gibert Pratama S (4133111026), Hosianna Hutasoit (4133111028), Putri Damai Yanti Siahaan (4133111041)
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan

Pendahuluan
Peningkatan  kesadaran masyarakat  akan  pentingnya  kesehatan, menjadikan  kebutuhan  akan  pelayanan kesehatan  makin  meningkat.  Upaya Departemen  Kesehatan  dalam pemerataan  kesehatan  sudah  cukup banyak,  akan  tetapi  masih  saja  ada kalangan  yang  belum  terjangkau terutama  masyarakat  di  pelosok  daerah dan  atau  masyarakat  yang  tingkat ekonominya masih rendah. Keterisolasian dan  pendapatan  mereka yang  masih  rendah merupakan penyebab utama bagi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang  memadai  tidak  dapat  terpenuhi. Dengan  demikian  peranan  pengetahuan pengobatan  dengan memanfaatkan tanaman  obat  sangat  penting  diketahui (Rosita, dkk. 1993).
Tanaman  obat  yang  beraneka ragam  jenis,  habitus,  dan  khasiatnya mempunyai peluang besar serta memberi  kontribusi  bagi  pembangunan dan pengembangan  hutan.  Karakteristik berbagai  tanaman  obat  yang menghasilkan  produk  berguna  bagimasyarakat  memberi  peluang  untuk dibangun  dan  dikembangkan  bersama dalam hutan di daerah tertentu. Berbagai keuntungan  yang  dihasilkan  dengan berperannya  tanaman  obat  dalam  hutan adalah:  pendapatan,  kesejahteraan, konservasi  berbagai  sumberdaya, pendidikan  nonformal,  keberlanjutan usaha dan penyerapan tenaga kerja serta keamanan sosial.
Usaha  penyebarluasan penggunaan  tanaman  obat,  merupakan hal  yang  perlu  dilakukan.  Salah  satu pekerjaan yang harus dilakukan sebelum penyebarluasan  pemanfaatan  tanaman obat  adalah  pengenalan  tanaman  obat. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi tanaman  obat-obatan  secara  khusus yang  digunakan  masyarakat  sekitar Sumatera Utara,  selain  untuk mendekatkan  masyarakat  sekitar kepada  pemanfaatan  tanaman  obat, sekaligus  berfungsi  juga  sebagai  sarana untuk  mengikutsertakan  masyarakat dalam  upaya  pelestarian  sumberdaya alam.
Sebagian  dari  jenis  tanaman  obat  yang terdapat  di  Sumatera Utara  ada  yang sudah  dikenal  dan  ada  pula  yang  belum dikenal  dalam  ilmu  pengetahuan  yang dapat  berfungsi  sebagai  bahan  obat-obatan  tetapi  telah  dimanfaatkan  oleh masyarakat  setempat  secara  terbatas sebagai obat tradisional. Berdasarkan hal ini,  maka  penulis  sangat  tertarik  untuk meneliti  jenis-jenis  tanaman  yang merupakan  sumber  atau  bahan  baku obat-obatan  tradisional  yang  mungkin belum  dikenal  dalam  ilmu  pengetahuan moderen.
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah untuk  mengetahui  jenis  tanaman  obat-obatan yang ada dan telah dimanfaatkan oleh  masyarakat  di Sumatera Utara,  serta   untuk  mengetahui bagian-bagian  dari  tumbuhan  yang digunakan sebagai bahan obat.
Metodologi Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  dengan menggunakan  instrument  atau  alat pengumpulan data sebagai berikut :
1.  Pedoman  wawancara  (  depth interview  )  yaitu  melakukan wawancara dengan menggunakan pertanyaan  yang  telah  disiapkan sebelumnya. Isi daftar pertanyaan antara  lain:  jenis-jenis  tanaman yang  digunakan  sebagai  obat, bagian-bagian  tanaman  yang digunakan,  bagaimana  cara penggunaannya,  sejak  kapan digunakan,  dari  mana  sumber informasi  penggunaannya, mengapa  digunakan  dan  dimana tumbuhnya.
2.  Pengamatan  (observasi)  yaitu dengan  cara  sambil  berjalan (tanpa  plot)  melakukan pengamatan  langsung  di lapangan  bersama-sama  dengan respoden  yang  mengetahui dengan  pasti  tumbuhan  tersebut sambil  mencatat  keterangan mengenai  tempat  tumbuhnya seperti  pada  daerah  datar,  landai berbukit (bergunung), dan apakah tumbuhan  tersebut  hidupnya merambat, dibawah naungan, dan banyak  mendapat  sinar  matahari serta  mengambil  dokumentasi (tanaman  difoto).
3. Studi Literatur. Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan tentang tanaman obat-obatan yang berada di Sumatera Utara. Referensi ini dapat dicaridari buku,jurnal, artikel, laporan penelitian, dan situs-situs di internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan penelitian pada tanaman obat-obatan yang berada di Sumatera Utara
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Cendana

a. Gambar Cendana
b. Ciri-ciri Umum Cendana
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya.Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. 
c. Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cendana
Tanaman ini berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter yang selalu hijau dengan batang yang lurus dan bulat tanpa alur. Batang dilapisi kulit yang kasar, berwarna kelabu atau coklat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan dan berbau harum jika kering (tua). Daun berbentuk oval atau lanset dan berminyak, dengan panjang sekitar 3,25 – 7,50 cm serta mudah gugur. Tangkai daun 1  – 1,5 cm, berwarna kekuningan. Kadar minyak yang lebih tinggi terdapat pada bagian kayu teras, namun kadar santalolnya lebih rendah. Tanaman tersebut berbunga cepat. Rangkaian bunga pendek (2 – 5 cm). Bunganya kecil, bertangkai pendek (2 – 3 mm), hermafrodit, dan berbentuk tabung yang mempunyai empat sampai lima lidah yang terlepas satu dengan lainnya. Mula-mula bunga berwarna putih kecoklatan kemudian berubah menjadi merah darah.. Pada umur 3 – 4 tahun, mulai berbuah. Buahnya bulat berbiji satu, sebesar buah kepundung dan berwarna hitam jika telah masak.
d. Taksonomi Cendana
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Class                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Santalales
Famili                : Santalaceae
Genus                :Santalum
Spesies              : Santalum album

e. Nama Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah Cendana
f. Nama Lokal
Candana (Minangkabau) Tindana, Sindana (Dayak); Candana (Sunda); Candana, Candani (Jawa); Candhana, Candhana lakek (Madura); Candana (BeIitung); Ai nitu; Dana (Sumbawa); Kayu ata (FIores); Sundana (Sangir); Sondana (Sulawesi Utara); Ayu luhi (Gorontalo); Candana (Makasar); Ai nituk (Roti); Hau meni, Ai kamelin (Timor); Kamenir (Wetar); Maoni (Kisar)
g. Kandungan Kimia Cendana
Kayu:Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak:Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.
h. Khasiat Cendana dan Cara Pemakaian Cendana
Disentri
Ramuan:
Kulit kayu Cendana  2 gram
Daun Patikan Cina  5 gram
Gambir    sedikit
Air    100 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Radang Usus
Ramuan:
Kayu Cendana (serbuk)     2 sendok teh
Air mendidih            100 ml
Cara pembuatan:
Diseduh.
Cara pemakaian :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Asma
Ramuan :
Kayu Cendana (serbuk)           secukupnya
Daun Tanjung muda           beberapa helai
Cara pembuatan :
Daun Tanjung muda dirajang kemudian dikeringkan. Setelah kering ditambahkan sedikit serbuk Cendana, kemudian dibuat rokok.
Cara pemakaian :
Dihisap seperti menghisap rokok.

2. Cempaka Putih
a. Gambar Cempaka Putih
b. Ciri-ciri Umum Cempaka Putih
Cempaka Putih merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter.
c. Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cempaka Putih
Pohon cempaka putih mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu.Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.Daun cempaka putih tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau.Cempaka putih mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas.Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang daunnya.
Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl

d. Taksonomi Cempaka Putih
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Class                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Magnoliales
Famili                : Magnoliaceae
Genus                : Michelia
Spesies              : Michelia alba

e. Nama Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah cempaka putih
f. Nama Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
g. Kandungan Kimia Cempaka Putih
Secara medis, bunga, batang, daun cempaka putih mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik.
Bunga cempaka putih juga mengandung zat samak, santalen (seskuiterpena), minyak atsiri, minyak santalol (seskuiterpenalkohol), hars, santen, santenon, santalal, santalon dan isovarelilaldehida.
h. Khasiat Cempaka Putih dan Cara Pemakaian Cempaka Putih
1.    Untuk pemakaian luar, bunga direbus dengan airnya dipakai untuk mandi. Sedangkan pemakaian dalam: 15-30 gram daun atau bunga kering, direbus lalu airnya diminum.
2.Untuk mengatasi sinusitis dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih kering, 30 gram daun mint/menthol, 15 gram jahe, 2 batang daun bawang putih direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc air, lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari masing-masing 200 cc.
3.Mengobati masalah vertigo (kepala pusing) dengan menggunakan 5-7 kuntum bunga cempaka putih kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
4.Atasi masalah perut kembung dengan menggunakan 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk keprok atau jeruk mandarin kering, 3 butir kapulaga, 15 gram jahe direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum selagi hangat.
5.Mengobati masalah keputihan dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih kering, 60 gram jali (direndam dahulu hingga lembut), 15 gram kulit delima kering direbus dengan air secukupnya dan air rebusannya diminum selagi hangat sedangkan jalinya dimakan.
6.  Atasi masalah radang saluran pernapasan dengan menggunakan 15 gram daun cempaka putih, 15 gram pahap (umbi bunga lili), 5 gram kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum selagi hangat; atau 15 gram bunga cempaka putih kering ditambahkan air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya ditambahkan madu secukupnya dan diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
7.Bila dada terasa penuh/begah, ambil 15 gram bunga cempaka putih kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
8.Untuk pembesaran prostat. gunakan 30 gram daun cempaka putih kering, 30 gram daun kumis kucing segar, dan 30 gram daun sendok segar direbus dengan air 700 cc hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
9.Mengatasi masalah bau badan dengan menggunakan 30 gram cempaka putih, gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya, airnya diminum.
10. Mengobati batuk rejan, batuk berdahak: 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe, 10 gram kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan dua kali sehari masing-masing 150 cc.

3. Cempaka Kuning
a. Gambar Cempaka Kuning
b. Ciri-ciri Umum Cempaka Kuning
Merupakan pohon dengan tinggi 30 m. Batang berkayu. Daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal runcing, dan berwarna hijau. Bunga berwarna putih dan baunya harum. Tidak pernah berbuah.
c. Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Cempaka Kuning
Pohon, tinggi 15-25 m. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, 10-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada setengah tangkai daun.Bunga berdiri sendiri, oranye, sanget harum baunya.
Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar.Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang.Bakal buah lebih daripada 20, berjejal-jejal, bentuk telur yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak.
Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat.Biji masak merah tua tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing.

d. Taksonomi Cempaka Kuning
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Class                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Magnoliales
Famili                : Magnoliaceae
Genus                : Michelia
Spesies              : Michelia cempaca L

e. Nama Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah cempaka kuning
f. Nama Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah Jeumpa (Aceh); Jempa, Cempa (Gayo); Campaga (Minangkabau); Cempaka, Cempaka koneng (Sunda); Kantil, Locari, Pecari, Cempaka, Cepaka, Cepaka kuning (Jawa Timur); Kembhang koneng, Campaka, Compaka, Compaka mera (Madura); Campaka, Campaka barak Campaka kuning, Campaka warangan (Batak); Hepaka, Kepaka (Sawu); Sampakang (Sangir); Campaka mariri (Sulawesi Utara).
g. Kandungan Kimia Cempaka Kuning
   Minyak: Fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: Alkaloid, zat samak. Bunga: Minyak atsiri.
h. Khasiat Cempaka Kuning dan Cara Pemakaian Cempaka Kuning
1.    Batu Ginjal , Daun Cempaka Kuning segar 1 genggam, Rimpang Kunyit 1 jari,  Air secukupnya, Dipipis, minum 1 kali sehari 1/4 cangkir, ulangi selama 14 hari.
2.    Haid Tidak Teratur
Kulit kayu Cempaka Kuning 4 gram, Daun Jung Rahab segar 5 gram, Biji Klabet 1-2 gram, Rimpang Teki 4 gram, Air 110 ml, rebus, minum 1 kali sehari 100 ml, selama 3 hari sebelum haid datang dan diulangi sampai haid datang.
3.     Napas/Mulut Bau
 Daun Cempaka Kuning segar 5 gram, Buah Kapulaga 3 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Daun Saga 5 gram, Air 120 ml, rebus, gunakan berkumur kemudian ditelan sehari 2 kali, pagi sore. Tiap pakai 100 ml, Diulang 7 hari, untuk pemeliharaan seminggu 3 kali.

4. Daun Sirih
a. Gambar Daun Sirih
b. Ciri-ciri Umum Daun Sirih
Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter.Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang.Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
c. Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Daun Sirih
·  Memiliki akar lekat untuk menempel pada tumbuhan lain untuk
mendapatkan sinar matahari.
·  Memiliki bau khas untuk melindungi diri dari ulat.

d. Taksonomi Daun Sirih
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Class                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Piperales
Famili                : Piperaceae
Genus                : Piper
Spesies              : Piper betle L.

e. Nama Indonesia
   Nama Indonesia tanaman ini adalah daun sirih
f. Nama Lokal
Tanaman ini mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah Suruh, Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda)
g. Kandungan Kimia Daun Sirih
Bahan kimia yang terkandung pada daun sirih antara lain minyak esensial, hydroxycatechol, chavicol, chavibetol, eugenol, methyl eugenol, kariofilena, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula dan pati.
h. Khasiat Daun Sirih dan Cara Pemakaian Daun Sirih
·         Mengobati pendarahan pada hidung/mimisan : 1 lembar daun sirih agak muda dilumatkan, gulung sambil ditekan sehingga keluar minyaknya. Gunakan untuk menyumbat hidung.
·         Sebagai obat batuk : Rebus 15 lembar daun sirih dengan tiga gelas air sampai tersisa ¾ air. Minum air rebusan tersebut dengan menambahkan satu sendok madu. Lakukan hingga batuk hilang.
·         Sebagai obat bronchitis : daun sirih  sebanyak 7 lembar, gula batu satu potong direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. Minum 1/3 gelas dengan aturan 3 x sehari.
·         Obat luka bakar : peras daun sirih secukupnya, tambahkan madu sedikit, lalu bubuhkan pada bagian kulit tubuh yang luka akibat terbakar.
·         Menghilangkan bau badan : rebus 5 lembar daun sirih dengan 2 gls air sampai menjadi 1 gls, minum secara rutin tiap hari.
·         Mengobati bisul : Cuci daun sirih secukupnya, giling hingga halus, lalu bubuhkan pada bisul dan sekelilingnya. Kemudian dibalut. Lakukan 2x sehari.
·         Menghilangkan aroma kurang sedap pada mulut : 4 lembar daun sirih,diseduh air panas, tunggu sekitar 1 jam. Gunakan sebagai obat kumur.
·         Mengobati sariawan : 2 lembar daun sirih segar dicuci, lalu kunyah sampai lumat oleh mulut anda. Buang ampasnya.
·         Mengobati keput!han : Rebus 10 lembar daun sirih menggunakan 2,5 liter air, angkat, lalu pada kondisi air hangat gunakan untuk mencuci bagian kemaluan.
·         Obat jerawat : tumbuk 10 lembar daun sirih hingga halus, Seduh dengan dua gelas air panas. Setelah dingin, gunakan air seduhan tersebut untuk mencuci muka. Lakukan sehari 2 sampai 3 kali.
·         Mengobati diare : 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sdm minyak kelapa. Tumbuk semua bahan sampai halus, gunakan sebagai obat gosok pada bagian perut.
·         Mengurangi air ASI berlebih : ambil daun sirih secukupnya, lalu olesi dengan minyak kelapa, panaskan diatas api sampai layu, hangat-hangat tempelkan diseputar payudara yang bengkak.
·         Mengatasi mata merah dan gatal : rebus 6 lembar daun sirih menggunakan 1 gelas air hingga mendidih. Setelah air rebusan dingin, gunakan untuk mencuci mata. Lakukan 3x sehari sampai mata anda sembuh.
5. Jahe
a. Gambar Jahe
b. Ciri-ciri Umum Jahe
Merupakan tanaman herba semusim , tegak dan tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, dan berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan berwarna hijua tua. Bunga majemuk, berbentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota berbentuk corong dengan panjang 2-2,5 cm, dan berwarna ungu. Buah kotak, berbentuk bulat panjang, dan berwarna cokelat.Biji berbentuk bulat dan berwarna hitam.
c. Ciri-ciri Khusus (Ciri Khas) Jahe
Tanaman rimpang. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron, Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm, Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat, Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm, Tangjai daun berbulu halus, Bungan jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm.
d. Taksonomi Jahe
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Spermatophyta
Class                  : Monocotiledonae
Ordo                  : Zingiberales
Famili                : Zingiberaceae
Genus                : Zingiber
Spesies              : Zingiber officinale Rosc.

e. Nama Indonesia
Nama Indonesia tanaman ini adalah Jahe.
f. Nama Lokal
Jae (Jawa); jahe (Sunda); jae, jahya (Bali); sipodeh (Minang); melito (Gorontalo); jhai (Madura); lia (Flores); goroka (Ternate); dan late(Timor)
g. Kandungan Kimia Jahe
Jahe mengandung minyak atsiri sekitar 1-3 persen.Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.Kandungan oleoresin jahe menyebabkan rasa pahit.Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap.Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin.Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
h. Khasiat Jahe dan Cara Pemakaian Jahe
·  Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
·  Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
·  Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
·  Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
·  Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
·  Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
·  Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
·  Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
·  Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
·  Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
·  Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular.Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
·  Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
·  Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter).






No comments:

Post a Comment